Panduan Tata Cara Sholat Idul Adha-Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.Saudara-saudariku seiman yang dirahmati Allah SWT, tak terasa kita akan kembali menyambut hari yang penuh berkah, hari raya yang agung, yaitu Idul Adha. Hari di mana umat Islam di seluruh dunia merayakan semangat pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan putranya, Ismail AS, serta melaksanakan ibadah qurban yang mulia. Puncak dari perayaan ini, selain ibadah qurban itu sendiri, adalah pelaksanaan panduan tata cara sholat Idul Adha. Nah, artikel ini hadir khusus untuk menjadi sahabat karib Anda, membimbing langkah demi langkah agar ibadah sholat Idul Adha kita diterima oleh Allah SWT. Jangan khawatir jika Anda merasa baru dalam hal ini, atau mungkin sudah lama tapi ingin me-refresh kembali. Kami akan membahas panduan tata cara sholat Idul Adha ini dengan gaya yang santai, mudah dicerna, dan insya Allah penuh berkah. Mempelajari panduan tata cara sholat Idul Adha adalah langkah awal yang sangat baik untuk mendekatkan diri kepada-Nya di momen spesial ini.
Memahami Inti Sholat Idul Adha: Bukan Sekadar Gerakan, Tapi Puncak Perayaan
Sebelum kita masuk ke detail teknis panduan tata cara sholat Idul Adha, mari kita pahami dulu, apa sih istimewanya sholat Idul Adha ini? Sholat Idul Adha adalah sholat sunnah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Ia menjadi simbol kebersamaan umat Islam, berkumpul di satu tempat (biasanya masjid besar, lapangan, atau area terbuka) untuk mengagungkan nama Allah bersama-sama. Suasana takbir yang menggema sejak malam hari raya, hingga pagi saat menuju lokasi sholat, lalu dilanjutkan dengan takbir di dalam sholat itu sendiri, sungguh memberikan getaran spiritual yang luar biasa.
Sholat ini melambangkan rasa syukur kita atas nikmat yang Allah berikan, serta menjadi pengingat akan pentingnya pengorbanan, keikhlasan, dan kepasrahan seperti yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim dan Ismail. Jadi, ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tapi momen untuk mengisi ulang spiritual kita, mempererat ukhuwah (persaudaraan Islam), dan merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta. Memahami "roh" di balik panduan tata cara sholat Idul Adha akan membuat pelaksanaannya terasa lebih bermakna.
Baca Juga: Tata cara sholat idul adha sebagai makmum
Langkah Awal: Persiapan Menyambut Sholat Ied yang Berkah
Sama seperti ibadah besar lainnya, sholat Idul Adha juga punya persiapan-persiapan sunnah yang sangat dianjurkan. Melakukan persiapan ini bukan hanya soal fisik, tapi juga batin. Apa saja persiapannya?
- Menghidupkan Malam Takbir: Sejak terbenam matahari di akhir hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) hingga pagi hari sholat Idul Adha, sangat disunnahkan untuk memperbanyak takbir, tahmid, dan tahlil. Gaungkan "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, Allahu Akbar Walillahil Hamd" di mana pun Anda berada (dengan tetap memperhatikan adab dan ketenangan lingkungan). Ini membangun atmosfer hari raya!
- Mandi Besar (Ghusl): Sama seperti persiapan sholat Jumat, mandi besar di pagi hari Idul Adha adalah sunnah yang sangat ditekankan. Tujuannya untuk membersihkan diri secara lahir dan batin, agar kita menghadap Allah dalam keadaan paling suci.
- Mengenakan Pakaian Terbaik: Bukan harus baru atau mahal ya, tapi pakaian yang paling bersih, rapi, dan menutup aurat. Berhias (bagi laki-laki, misalnya memakai wewangian non-alkohol) juga sangat dianjurkan. Ini bentuk penghormatan kita kepada Allah dan syiar Islam.
- Tidak Makan Sebelum Berangkat (Disunnahkan pada Idul Adha): Nah, ini bedanya dengan Idul Fitri. Untuk Idul Fitri disunnahkan makan dulu sebelum berangkat sholat. Tapi untuk Idul Adha, justru disunnahkan untuk tidak makan dulu di pagi hari, dan makan setelah selesai sholat dan pelaksanaan qurban, yaitu memakan daging qurban jika memungkinkan. Ini sebagai simbol bahwa makanan pertama yang kita nikmati di hari raya adalah berkah dari ibadah qurban.
- Berangkat Pagi dan Berjalan Kaki (Jika Memungkinkan): Disunnahkan untuk berangkat ke tempat sholat sepagi mungkin (setelah waktu sholat Shubuh dan matahari terbit setinggi tombak, sekitar 15-20 menit setelah matahari terbit) dan berjalan kaki jika jaraknya tidak terlalu jauh. Ini agar bisa mendapatkan shaf terdepan dan merasakan setiap langkah sebagai ibadah.
- Mengambil Jalan yang Berbeda Saat Pergi dan Pulang: Ini juga sunnah Rasulullah SAW. Saat pergi ke tempat sholat ambil jalan A, pulangnya ambil jalan B. Hikmahnya antara lain untuk menyebarkan syiar Islam di lebih banyak tempat dan bersilaturahim dengan lebih banyak orang.
- Memperbanyak Takbir di Perjalanan: Jangan lupa terus melantunkan takbir selama dalam perjalanan menuju tempat sholat.
Persiapan-persiapan ini melengkapi panduan tata cara sholat Idul Adha dari sisi batiniah dan fisik, membuat ibadah kita lebih sempurna dan penuh keberkahan.
Baca Juga: Niat sholat Idul Adha dan tata cara sholatnya
Gerakan Sholat Idul Adha yang Mudah Dipahami: Langkah Demi Langkah
Baik, sekarang saatnya kita masuk ke panduan intinya. Sholat Idul Adha ini hanya terdiri dari dua rakaat, tapi ada beberapa kekhasan yang membedakannya dari sholat wajib atau sholat sunnah biasa, yaitu adanya takbir tambahan atau takbir zawa'id. Tenang, tidak rumit kok! Mari kita bedah satu per satu.
Posisi dan Niat:
- Anda akan sholat berjamaah mengikuti imam. Jadi, posisikan diri Anda dalam shaf yang lurus dan rapat.
- Niat sholat Idul Adha cukup di dalam hati, menghadirkan kesadaran bahwa kita akan melaksanakan sholat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah SWT. Lafaz niat yang biasa diucapkan (tapi niat itu intinya di hati ya): "Ushalli sunnatan li'Idil Adha rak'ataini mustaqbilal qiblati (ma'muman/imaman) lillahi ta'ala." (Aku niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum/imam karena Allah Ta'ala).
Rakaat Pertama:
1. Takbiratul Ihram: Imam akan mengucapkan "Allahu Akbar" sambil mengangkat kedua tangan sejajar bahu atau telinga. Ikuti imam. Ini adalah takbir pembuka sholat. Setelah takbir ini, haram melakukan gerakan atau ucapan di luar sholat.
2. Membaca Doa Iftitah: Setelah Takbiratul Ihram, disunnahkan membaca doa Iftitah. Imam biasanya memberikan jeda untuk ini.
3. Takbir Zawa'id (Takbir Tambahan) di Rakaat Pertama: Nah, ini ciri khasnya. Setelah doa Iftitah, imam akan kembali mengucapkan takbir berulang kali. Untuk rakaat pertama, jumlah takbir tambahannya adalah Tujuh (7) kali takbir, di luar Takbiratul Ihram. Setiap takbir disunnahkan mengangkat tangan. Di antara takbir, imam bisa diam sejenak atau membaca tasbih/dzikir seperti "Subhanallah Walhamdulillah Wala Ilaha Illallah Wallahu Akbar". Anda bisa ikut membacanya atau cukup diam.
4. Membaca Ta'awudz dan Surat Al-Fatihah: Setelah selesai takbir zawa'id, imam akan membaca Ta'awudz ("A'udzubillahiminas syaitonir rajim") lalu membaca Surat Al-Fatihah dengan suara keras. Dengarkan dengan seksama.
5. Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, imam akan membaca surat pendek, disunnahkan surat Qaaf atau Al-A'la.
6. Ruku': Imam takbir "Allahu Akbar" lalu ruku' (membungkuk). Ikuti imam. Baca doa ruku'.
7. I'tidal: Imam bangkit dari ruku' sambil membaca "Sami'allahu liman hamidah", lalu berdiri tegak sambil membaca "Rabbana walakal hamd". Ikuti imam.
8. Sujud: Imam takbir "Allahu Akbar" lalu sujud. Ikuti imam. Baca doa sujud.
9. Duduk di Antara Dua Sujud: Imam takbir "Allahu Akbar" lalu duduk sebentar. Ikuti imam. Baca doa duduk di antara dua sujud.
10. Sujud Kedua: Imam takbir "Allahu Akbar" lalu sujud lagi. Ikuti imam. Baca doa sujud.
11. Berdiri untuk Rakaat Kedua: Imam takbir "Allahu Akbar" lalu bangkit berdiri untuk rakaat kedua. Ikuti imam.
Rakaat Kedua:
1. Takbir Zawa'id (Takbir Tambahan) di Rakaat Kedua: Begitu berdiri tegak di awal rakaat kedua, imam akan kembali mengucapkan takbir berulang kali. Untuk rakaat kedua, jumlah takbir tambahannya adalah Lima (5) kali takbir. Setiap takbir disunnahkan mengangkat tangan. Ini dilakukan *sebelum* membaca Al-Fatihah. Ikuti imam dalam setiap takbir dan jedanya.
2. Membaca Surat Al-Fatihah: Setelah selesai takbir zawa'id yang lima kali, imam akan membaca Surat Al-Fatihah dengan suara keras. Dengarkan dengan seksama.
3. Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, imam akan membaca surat pendek, disunnahkan surat Al-Ghashiyah atau Al-Qamar.
4. Ruku', I'tidal, Sujud (dua kali), Duduk di Antara Dua Sujud: Lakukan gerakan-gerakan ini sama seperti pada rakaat pertama, mengikuti imam.
5. Duduk Tasyahhud Akhir: Setelah sujud kedua di rakaat kedua, imam akan duduk untuk tasyahhud akhir. Baca bacaan tasyahhud akhir dan shalawat Nabi.
6. Salam: Imam mengucapkan salam ke kanan: "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," lalu ke kiri: "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." Ikuti imam. Sholat telah selesai.
Jadi, perbedaan utamanya terletak pada jumlah dan posisi takbir zawa'id: 7 takbir tambahan di rakaat pertama, dan 5 takbir tambahan di rakaat kedua. Jangan bingung dengan angka 7 dan 5 ini ya, fokus saja mengikuti imam. Insya Allah imam akan membimbingnya dengan benar. Ini adalah inti dari panduan tata cara sholat Idul Adha yang perlu Anda kuasai.
Baca Juga: Tata Cara Khutbah Sholat Idul Adha
Solusi Masalah Umum: Bagaimana Jika Bingung atau Terlambat?
Tidak perlu panik jika Anda merasa bingung dengan jumlah takbir zawa'id, terutama jika Anda baru belajar panduan tata cara sholat Idul Adha. Ingat, Anda sholat berjamaah, jadi tugas utama Anda adalah mengikuti imam.
- Jika Lupa Jumlah Takbir Zawa'id: Jangan khawatir! Jika imam mengucapkan takbir zawa'id, ikuti saja. Jika Anda lupa hitungan pribadi Anda, atau terlanjur membaca Al-Fatihah padahal imam masih takbir, maka teruskan saja mengikuti imam. Sholat Anda tetap sah asalkan Anda mengikuti rukun sholat dan tasyahhud akhir serta salam bersama imam. Takbir zawa'id ini hukumnya sunnah, jadi meninggalkannya tidak membatalkan sholat, meskipun sangat dianjurkan.
- Jika Terlambat Bergabung: Jika Anda datang terlambat dan imam sudah di tengah-tengah sholat (misalnya sudah ruku' di rakaat pertama), langsung bergabunglah dalam posisi apa pun imam berada saat itu dengan membaca Takbiratul Ihram (tanpa takbir zawa'id lagi, Anda langsung mengikuti gerakan imam). Nanti setelah imam salam, Anda menyempurnakan rakaat yang tertinggal. Jika Anda bergabung saat imam sedang takbir zawa'id, cukup ikuti takbir yang tersisa bersama imam.
- Fokus Mengikuti Imam: Kunci utama bagi makmum adalah mengikuti imam. Jika imam ruku', Anda ruku'. Jika imam sujud, Anda sujud. Jangan mendahului imam, jangan pula terlalu terlambat.
Penting untuk diingat bahwa Allah melihat niat tulus dan usaha kita. Fokus pada kekhusyukan dan kebersamaan dalam beribadah, bukan pada kesempurnaan teknis yang mutlak di awal-awal belajar.
Lihat Juga: Sholat Idul Adha Wajib atau Sunnah
Melengkapi Sholat: Khutbah yang Penuh Hikmah
Setelah sholat Idul Adha selesai dilaksanakan, imam akan naik ke mimbar untuk menyampaikan khutbah (ceramah). Mendengarkan khutbah adalah bagian penting dari rangkaian ibadah Idul Adha, meskipun hukumnya sunnah (tidak wajib seperti sholat Jumat). Khutbah Idul Adha biasanya terdiri dari dua bagian dan disampaikan setelah sholat (berbeda dengan sholat Jumat yang khutbahnya sebelum sholat).
Dalam khutbah ini, khatib akan menyampaikan puji-pujian kepada Allah, shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, wasiat taqwa, serta nasihat-nasihat yang relevan dengan momen Idul Adha, seperti makna pengorbanan, pentingnya berbagi daging qurban, dan semangat kebersamaan umat.
Adab Mendengarkan Khutbah:
- Dengarkan dengan tenang dan penuh perhatian.
- Hindari berbicara, bermain ponsel, atau melakukan hal-hal yang mengganggu kekhusyukan.
- Duduklah dengan sopan.
Mendengarkan khutbah dengan baik akan menambah pemahaman kita tentang ajaran Islam dan hikmah di balik perayaan Idul Adha. Ini melengkapi seluruh rangkaian panduan tata cara sholat Idul Adha yang kita pelajari.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Idul Adha Rakaat Pertama dan Kedua
Poin-Poin Penting dalam Panduan Tata Cara Sholat Idul Adha
Untuk memudahkan Anda mengingat, berikut adalah rangkuman poin-poin penting dalam panduan tata cara sholat Idul Adha:
- Sholat sunnah muakkad, 2 rakaat.
- Dilaksanakan berjamaah di pagi hari setelah matahari terbit setinggi tombak.
- Kekhasannya ada pada takbir zawa'id: 7 takbir tambahan di rakaat pertama dan 5 takbir tambahan di rakaat kedua.
- Setiap takbir zawa'id disunnahkan mengangkat tangan.
- Di antara takbir zawa'id, disunnahkan diam sejenak atau membaca tasbih/dzikir.
- Setelah sholat dilanjutkan dengan khutbah.
- Persiapan sunnah: mandi, pakaian terbaik, tidak makan dulu, berangkat pagi, memperbanyak takbir.
- Kunci bagi makmum: fokus mengikuti imam.
Contoh Bacaan di Antara Takbir Zawa'id
Seperti disebutkan di atas, disunnahkan ada jeda di antara takbir zawa'id, dan bisa diisi dengan bacaan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir. Contoh bacaannya yang umum:
"Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu Akbar."
(Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar.)
Anda bisa membaca ini secara pribadi saat imam diam sejenak. Jika imam tidak memberikan jeda atau langsung takbir lagi, cukup ikuti takbirnya saja.
Baca Juga: Sholat Idul Adha Apakah Sama dengan Sholat Idul Fitri
Penutup: Merayakan Idul Adha dengan Khidmat dan Bahagia
Saudara-saudariku, demikianlah panduan tata cara sholat Idul Adha yang bisa kita pelajari bersama. Semoga penjelasan ini mudah dipahami dan membantu Anda dalam menjalankan ibadah yang mulia ini. Jangan jadikan kerumitan sebagai penghalang untuk beribadah. Hadirkan hati yang tulus, niat yang ikhlas, dan Insya Allah, Allah akan mudahkan setiap langkah kita.
Hari Raya Idul Adha adalah momen berbagi, berkorban, dan mendekatkan diri kepada Allah. Sholat Idul Adha menjadi gerbang pembuka untuk semua kebaikan di hari itu. Dengan memahami dan mempraktikkan panduan tata cara sholat Idul Adha ini, kita berharap ibadah kita semakin sempurna, diterima di sisi-Nya, dan membawa berkah bagi diri sendiri, keluarga, dan seluruh umat Islam. Selamat Hari Raya Idul Adha! Taqabbalallahu minna wa minkum, semoga Allah menerima amal ibadah kita semua.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.