Sholat Idul Adha Berapa Rakaat-Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...Halo Sahabat Muslim yang dirahmati Allah! Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan dan keberkahan-Nya.
Hari Raya Idul Adha adalah momen yang sangat istimewa dalam kalender Islam. Selain mengingatkan kita pada keteladanan Nabi Ibrahim AS dalam berkurban dan ketaatan, hari ini juga ditandai dengan pelaksanaan sholat sunnah berjamaah yang penuh kekhusyukan dan kegembiraan. Bagi sebagian sahabat, terutama yang baru belajar tentang Islam atau baru pertama kali akan melaksanakan sholat Idul Adha, mungkin terlintas beberapa pertanyaan mendasar di benak. Pertanyaan yang paling sering muncul, dan insya Allah akan kita kupas tuntas bersama, adalah: sebenarnya sholat Idul Adha berapa rakaat ya? Dan bagaimana dengan takbirnya, kok sepertinya ada yang beda dengan sholat biasa? Mari kita cari tahu jawabannya, langkah demi langkah, dengan santai dan mudah dipahami. Insya Allah, setelah membaca artikel ini, pelaksanaan takbir dan pemahaman tentang jumlah rakaat sholat Idul Adha bukan lagi sesuatu yang membingungkan.
Mengapa Sholat Idul Adha Begitu Penting? Memahami Maknanya Sebelum Melangkah
Sebelum kita membahas teknis tentang sholat Idul Adha berapa rakaat dan seluk beluk takbirnya, ada baiknya kita renungi sejenak, mengapa sih sholat Idul Adha ini begitu penting?
Sholat Idul Adha adalah salah satu syiar Islam yang agung. Ia dilaksanakan pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijjah, setelah momen puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah. Sholat ini menjadi penanda dimulainya hari raya yang identik dengan ibadah kurban, yaitu penyembelihan hewan ternak sebagai bentuk syukur dan berbagi rezeki kepada sesama, mengikuti sunnah Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS.
Melaksanakan sholat Idul Adha berjamaah di lapangan terbuka atau masjid adalah anjuran yang sangat ditekankan. Suasana kebersamaan, gema takbir yang bersahut-sahut sejak malam hari raya, hingga pelaksanaan sholat yang khidmat, semuanya menciptakan atmosfer spiritual yang luar biasa. Ini adalah momen untuk berkumpul, menunjukkan kekuatan ukhuwah (persaudaraan) sesama Muslim, mendengarkan khutbah yang penuh hikmah, dan tentu saja, memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya.
Jadi, sholat Idul Adha bukan sekadar ritual, tapi juga perwujudan syukur, pengingat akan sejarah kenabian, dan simbol kebersamaan umat Islam. Dengan memahami maknanya ini, insya Allah kita akan lebih bersemangat dan merasakan kekhusyukan saat melaksanakannya, terlepas dari pertanyaan sholat Idul Adha berapa rakaat dan bagaimana cara takbirnya.
Baca Juga: Sebelum Sholat Idul Adha Makan Dulu Atau Tidak?
Persiapan Menyambut Keindahan Sholat Idul Adha: Dari Rumah Sampai ke Lokasi
Oke, sekarang kita masuk ke bagian persiapan. Layaknya tamu istimewa yang akan bertemu Tuan rumah Yang Maha Agung, tentu kita ingin menampilkan yang terbaik, kan? Persiapan ini juga bagian dari sunnah yang dianjurkan:
- Mandi dan Bersuci: Dianjurkan untuk mandi besar (ghusl) sebelum berangkat sholat. Ini adalah bentuk kebersihan lahiriah dan spiritual yang sangat dianjurkan.
- Memakai Pakaian Terbaik: Kenakan pakaian yang bersih, rapi, dan terbaik yang kita miliki. Ini bukan untuk pamer, tapi sebagai wujud mengagungkan hari raya dan bersyukur atas nikmat pakaian.
- Memakai Wangi-wangian (Parfum): Sunnah bagi laki-laki untuk memakai wangi-wangian terbaik. Bagi perempuan, cukup wangi yang lembut dan tidak mencolok jika keluar rumah.
- Tidak Makan Sebelum Sholat (Dianjurkan): Berbeda dengan Idul Fitri yang disunnahkan makan sebelum sholat, pada Idul Adha justru disunnahkan untuk tidak makan sebelum sholat. Hikmahnya, agar kita bisa menikmati hidangan dari daging kurban setelah sholat dan penyembelihan.
- Berangkat Lebih Awal: Usahakan berangkat lebih awal agar mendapatkan shaf (barisan) di depan dan bisa menikmati suasana takbiran di lokasi sholat.
- Mengumandangkan Takbir di Perjalanan: Dari rumah menuju lokasi sholat, baik berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan, sangat dianjurkan untuk terus mengumandangkan takbir. Ini adalah bagian dari syiar Idul Adha. Lafazh takbirnya: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Illallah. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil Hamd.
Baca Juga: Cara menanamkan semangat Sholat Idul Adha pada anak dan remaja
Tata Cara Sholat Idul Adha: Menjawab Tuntas Berapa Rakaat dan Seluk Beluk Takbirnya
Nah, ini dia inti pembahasan kita. Sekarang kita akan bedah satu per satu, bagaimana sih pelaksanaan sholat Idul Adha itu, mulai dari niat sampai salam, dan fokus pada pertanyaan krusial: sholat Idul Adha berapa rakaat dan bagaimana detail takbir tambahannya.
Secara garis besar, sholat Idul Adha itu dua rakaat. Ya, betul, hanya dua rakaat. Mirip dengan sholat Subuh dari sisi jumlah rakaatnya. Namun, yang membuatnya istimewa dan berbeda adalah adanya takbir tambahan (disebut juga takbir zawai'd) pada setiap rakaatnya.
Mari kita urai per rakaat:
Rakaat Pertama:
- Niat: Awali dengan niat di dalam hati. Niat sholat Idul Adha adalah karena Allah SWT, melaksanakan sholat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai makmum/imam. Misalnya, dalam hati berucap, "Aku niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai makmum/imam karena Allah Ta'ala." Niat itu letaknya di hati, melafazhkannya hukumnya sunnah (dianjurkan) bagi sebagian ulama, namun yang terpenting adalah kehadiran hati saat Allahu Akbar.
- Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sejajar telinga atau bahu sambil mengucapkan Allahu Akbar. Ini adalah takbir pertama yang menandai dimulainya sholat. Setelah ini, tangan disedekapkan di dada (posisi qiyam - berdiri).
- Membaca Doa Iftitah: Sunnah membaca doa iftitah setelah Takbiratul Ihram, seperti pada sholat biasa.
- Takbir Tambahan: Nah, ini bagian yang khas! Setelah membaca doa iftitah (atau jika tidak membaca iftitah, langsung setelah Takbiratul Ihram), sebelum membaca surat Al-Fatihah, disunnahkan melakukan takbir tambahan sebanyak tujuh (7) kali.
- Setiap kali mengucapkan Allahu Akbar untuk takbir tambahan ini, sunnah mengangkat kedua tangan seperti saat takbiratul ihram, lalu menurunkannya dan kembali bersedekap.
- Di antara setiap dua takbir tambahan itu, disunnahkan membaca dzikir. Dzikir yang populer adalah: Subhanallah walhamdulillah wa la ilaha illallah wallahu akbar. Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."
- Jadi, urutannya kira-kira begini: Takbiratul Ihram (angkat tangan, Allahu Akbar, sedekap) → Doa Iftitah → Takbir (angkat tangan, Allahu Akbar, sedekap) → Dzikir → Takbir (angkat tangan, Allahu Akbar, sedekap) → Dzikir → ... (diulang sampai 7 kali takbir tambahan).
- Membaca Ta'awudz dan Basmalah: Setelah selesai melakukan 7 kali takbir tambahan, membaca A'udzu billahi minasy syaithanir rajim dan Bismillahirrahmanirrahim.
- Membaca Surat Al-Fatihah: Wajib membaca surat Al-Fatihah.
- Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat pendek dari Al-Qur'an. Dianjurkan membaca surat Qaf atau Al-Qamar. Jika tidak hafal, boleh membaca surat pendek lainnya yang dihafal, seperti Al-A'la atau Al-Ghashiyah, atau surat-surat pendek lainnya yang mudah dibaca.
- Ruku': Mengucapkan Allahu Akbar sambil membungkuk, meletakkan kedua tangan di lutut, dan membaca dzikir ruku' (Subhana Rabbiyal 'Adhim wa bihamdih) tiga kali atau lebih.
- I'tidal: Bangun dari ruku' sambil mengucapkan Sami'allahu liman hamidah (jika imam atau sholat sendiri) atau Rabbana wa lakal hamd (jika makmum), lalu berdiri tegak (i'tidal).
- Sujud: Mengucapkan Allahu Akbar sambil turun sujud. Meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kedua kaki di lantai. Membaca dzikir sujud (Subhana Rabbiyal A'la wa bihamdih) tiga kali atau lebih.
- Duduk di antara Dua Sujud: Mengucapkan Allahu Akbar sambil bangkit dari sujud pertama dan duduk tegak sejenak. Membaca doa duduk di antara dua sujud (Rabbighfirli warhamni...).
- Sujud Kedua: Mengucapkan Allahu Akbar sambil kembali sujud untuk kali kedua, dengan bacaan dan gerakan yang sama seperti sujud pertama.
- Bangkit ke Rakaat Kedua: Mengucapkan Allahu Akbar sambil bangkit dari sujud kedua untuk berdiri kembali ke posisi qiyam, siap untuk rakaat kedua.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Idul Adha Menurut Mazhab Hanafi
Rakaat Kedua:
- Berdiri (Qiyam): Kembali ke posisi berdiri.
- Takbir Tambahan: Mirip dengan rakaat pertama, namun jumlah takbir tambahannya lebih sedikit. Pada rakaat kedua, disunnahkan melakukan takbir tambahan sebanyak lima (5) kali, sebelum membaca surat Al-Fatihah.
- Gerakan mengangkat tangan dan dzikir di antara takbirnya sama seperti pada rakaat pertama: Mengucapkan Allahu Akbar sambil mengangkat tangan, menurunkannya dan bersedekap, lalu membaca dzikir (Subhanallah walhamdulillah...) di antara setiap dua takbir.
- Urutannya: Langsung Takbir (angkat tangan, Allahu Akbar, sedekap) → Dzikir → Takbir (angkat tangan, Allahu Akbar, sedekap) → Dzikir → ... (diulang sampai 5 kali takbir tambahan).
- Membaca Basmalah: Setelah selesai 5 kali takbir tambahan, membaca Bismillahirrahmanirrahim.
- Membaca Surat Al-Fatihah: Wajib membaca surat Al-Fatihah.
- Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat pendek lainnya. Dianjurkan membaca surat Al-Ghashiyah atau Al-Qamar jika di rakaat pertama membaca Qaf. Jika tidak hafal, boleh surat pendek lainnya.
- Ruku', I'tidal, Sujud, Duduk di antara Dua Sujud, Sujud Kedua: Melakukan gerakan dan bacaan ruku', i'tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud, sama seperti pada rakaat pertama.
- Duduk Tasyahhud Akhir: Setelah sujud kedua di rakaat kedua, bangkit untuk duduk tasyahhud akhir. Membaca bacaan tasyahhud akhir sampai selesai.
- Salam: Mengucapkan salam ke kanan (Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh) lalu ke kiri (Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh), mengakhiri sholat.
Jadi, jelas ya, sholat Idul Adha itu dua rakaat. Yang membuatnya khas adalah adanya takbir tambahan: 7 kali di rakaat pertama (setelah doa iftitah dan sebelum Al-Fatihah) dan 5 kali di rakaat kedua (setelah takbir bangkit ke rakaat dua dan sebelum Al-Fatihah). Total takbir tambahan ada 12 kali dalam dua rakaat.
Baca Juga: Niat sholat Idul Adha dan tata cara sholatnya
Solusi Jika Ada Keraguan atau Kekeliruan: Tenang Saja, Allah Maha Pengasih
Bagi yang baru belajar, mungkin ada kekhawatiran: "Bagaimana kalau lupa jumlah takbir tambahannya? Atau salah bacaannya?"
Jangan khawatir, Sahabat. Sholat Idul Adha adalah sholat sunnah. Kekhusyukan dan kehadiran hati jauh lebih utama. Jika kita lupa jumlah takbir tambahan, misalnya hanya ingat 6 atau 4 kali, atau lupa bacaan dzikir di antaranya, insya Allah sholatnya tetap sah. Takbir tambahan ini hukumnya sunnah, jadi jika tertinggal atau ada kesalahan, tidak membatalkan sholat. Lakukan semampu kita, yang penting kita berusaha mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Jika bergabung dengan sholat Idul Adha saat imam sudah memulai, misalnya saat imam sedang takbir tambahan atau sedang membaca Al-Fatihah di rakaat pertama, kita bisa langsung Takbiratul Ihram (takbir pertama untuk memulai sholat) lalu mengikuti gerakan imam. Untuk takbir tambahan yang terlewat, sebagian ulama berpendapat bisa diganti nanti, namun cara paling mudah dan umum adalah langsung mengikuti posisi imam dan teruskan sholat seperti biasa. Allah Maha Mengetahui usaha dan niat kita.
Intinya, fokuslah pada niat tulus beribadah kepada Allah, berusaha mengikuti tata cara yang diajarkan Nabi, dan merasakan kebersamaan serta kekhusyukan sholat Idul Adha. Jangan biarkan keraguan tentang jumlah rakaat atau takbir tambahan menghalangi niat baik kita untuk sholat berjamaah.
Baca Juga: Tata cara sholat idul adha sebagai makmum
Setelah Sholat: Khutbah yang Penuh Hikmah
Perlu diingat juga, setelah selesai sholat Idul Adha, biasanya dilanjutkan dengan khutbah (ceramah) oleh khatib. Khutbah Idul Adha ini hukumnya sunnah dan sangat dianjurkan untuk didengarkan. Jangan buru-buru pulang setelah salam. Duduklah dengan tenang, dengarkan khutbahnya. Seringkali khutbah Idul Adha berisi pesan-pesan penting seputar hikmah kurban, keutamaan hari tasyriq, pentingnya persatuan umat, dan nasihat-nasihat kebaikan lainnya. Ini adalah kesempatan emas untuk menambah ilmu dan pengingat spiritual.
Lebih dari Sekadar Sholat: Makna Idul Adha yang Lebih Luas
Setelah menunaikan sholat dan mendengarkan khutbah, rangkaian perayaan Idul Adha belum usai. Inilah saatnya mengamalkan makna Idul Adha yang lebih luas:
- Ibadah Kurban: Bagi yang mampu, laksanakan ibadah kurban. Penyembelihan hewan kurban adalah simbol pengorbanan dan ketaatan, serta sarana berbagi rezeki kepada fakir miskin, tetangga, dan kerabat.
- Berbagi Daging Kurban: Nikmati dan bagikan daging kurban. Ini adalah momen silaturahmi dan kebersamaan.
- Saling Mengunjungi dan Bermaafan: Jalin silaturahmi dengan mengunjungi sanak saudara, tetangga, dan teman. Saling bermaaf-maafan untuk membersihkan hati di hari yang fitri.
- Menyantap Hidangan Bersama: Nikmati hidangan khas Idul Adha bersama keluarga dan orang-orang terkasih.
- Memperbanyak Dzikir dan Doa: Hari raya dan hari tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijjah) adalah hari-hari yang mulia. Perbanyak dzikir, takbir, tahmid, tahlil, dan doa.
Semua rangkaian ini saling terkait dan membentuk mozaik keindahan Idul Adha. Sholat Idul Adha menjadi pembuka hari yang penuh berkah ini.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Ied Idul Adha Sendiri di Rumah
Poin-Poin Penting untuk Pemula
Agar lebih mudah diingat, berikut beberapa poin penting tentang sholat Idul Adha khusus untuk Sahabat yang baru belajar:
- Jumlah Rakaat: Sholat Idul Adha hanya 2 rakaat. Mudah, kan?
- Yang Beda: Ada takbir tambahan! 7 kali di rakaat pertama dan 5 kali di rakaat kedua.
- Gerakan Takbir Tambahan: Angkat tangan saat Allahu Akbar, lalu turunkan dan sedekap.
- Bacaan Antar Takbir: Sunnah membaca Subhanallah walhamdulillah wa la ilaha illallah wallahu akbar di antara takbir tambahan.
- Lupa Takbir Tambahan? Sholat tetap sah, karena hukumnya sunnah. Jangan jadikan beban.
- Setelah Sholat: Jangan langsung pulang, dengarkan khutbah.
- Persiapan: Mandi, pakaian terbaik, wangi-wangian, tidak makan sebelum sholat, takbir di perjalanan.
- Makna: Sholat Idul Adha adalah syiar, wujud syukur, dan kebersamaan.
Baca Juga: Panduan Tata Cara Sholat Idul Adha
Penutup: Selamat Merayakan Idul Adha!
Alhamdulillah, kita telah membahas bersama mengenai sholat Idul Adha berapa rakaat dan bagaimana detail pelaksanaan takbir tambahannya. Semoga penjelasan yang sederhana ini mudah dipahami dan menghilangkan keraguan bagi Sahabat semua. Ingatlah, Allah melihat niat dan usaha kita. Lakukan semampu kita dengan hati yang tulus.
Mari kita sambut Hari Raya Idul Adha dengan penuh suka cita, kekhusyukan dalam beribadah, dan semangat berbagi. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita semua, termasuk sholat Idul Adha dan ibadah kurban bagi yang melaksanakannya. Semoga kita semua mendapatkan keberkahan dan ampunan di hari yang fitri ini.
Selamat Hari Raya Idul Adha! Mohon maaf lahir dan batin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.