Pernikahan adalah ibadah terpanjang, sebuah janji suci yang mengikat dua insan dalam bingkai cinta, kasih sayang, dan ketaatan kepada Allah SWT. Namun, di tengah badai kehidupan, terkadang kita diuji dengan berbagai cobaan, termasuk godaan perselingkuhan yang bisa meretakkan bahtera rumah tangga. Mengalami kekhawatiran ini adalah hal yang wajar. Oleh karena itu, kita perlu melengkapi ikhtiar lahiriah dengan kekuatan batiniah, yaitu doa mempertahankan rumah tangga dari perselingkuhan. Doa bukan hanya sekadar ucapan, melainkan senjata terkuat seorang mukmin untuk memohon perlindungan dan pertolongan Allah SWT. Dengan memanjatkan doa ini, kita berharap Allah senantiasa menjaga hati kita dan pasangan, menumbuhkan kesetiaan yang tak tergoyahkan, serta membimbing kita menuju keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.
Memahami Akar Masalah: Mengapa Perselingkuhan Terjadi?
Sebagai seorang pendidik agama, saya seringkali mendengarkan curahan hati pasangan yang sedang menghadapi masalah dalam pernikahan. Perselingkuhan bukanlah masalah sepele yang muncul tiba-tiba, melainkan akumulasi dari berbagai sebab.
- Kurangnya Komunikasi dan Keintiman: Salah satu penyebab utama adalah komunikasi yang terhambat. Ketika pasangan tidak lagi berbagi cerita, keluhan, atau impian, jurang emosional akan semakin lebar. Keintiman fisik dan emosional yang memudar sering kali membuat salah satu pihak merasa kesepian dan mencari perhatian di luar.
- Lemahnya Iman dan Ketakwaan: Iman adalah pondasi utama dalam pernikahan Islami. Ketika iman melemah, benteng moral pun ikut runtuh. Seseorang yang kurang takut kepada Allah akan lebih mudah tergoda oleh bisikan setan dan hawa nafsu. Perselingkuhan adalah bentuk pengkhianatan terhadap janji suci di hadapan Allah, dan ini hanya bisa terjadi ketika hati tidak lagi terpaut kuat pada-Nya.
- Pengaruh Lingkungan dan Media Sosial: Di era digital ini, godaan datang dari mana saja. Media sosial bisa menjadi lahan subur bagi perselingkuhan, baik secara emosional maupun fisik. Pertemanan yang tidak sehat dan pergaulan bebas juga bisa membuka celah bagi perilaku yang tidak bertanggung jawab.
- Masalah Finansial atau Tekanan Hidup: Tekanan ekonomi yang berkepanjangan bisa menimbulkan stres dan ketegangan dalam rumah tangga. Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini bisa memicu perselisihan dan membuat salah satu pihak mencari "pelarian" dari masalah.
Baca Juga: doa agar suami setia sampai akhir hayat
Doa-Doa Pilihan untuk Memperkuat Pernikahan
Ketika kita menghadapi kekhawatiran akan perselingkuhan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah kembali kepada Allah SWT. Selain usaha lahiriah, kita harus memperkuat benteng rohani melalui doa dan amalan. Berikut adalah beberapa doa mempertahankan rumah tangga dari perselingkuhan yang bisa diamalkan.
1. Doa Memohon Perlindungan dari Bisikan Setan
Transliterasi: "Allāhumma innī a‘ūdzu bika minasy-syaiṭānir-rajīm."
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari setan yang terkutuk."
Tata Cara Mengamalkan: Bacalah doa ini setiap kali memulai pekerjaan, hendak tidur, dan setelah shalat. Ajak pasangan untuk membaca doa ini bersama-sama sebagai bentuk ikhtiar bersama.
2. Doa Memohon Kesetiaan Pasangan
Transliterasi: "Allāhumma allif baina qulūbinā wa aṣliḥa dzāta baininā wa hdinā subulas-salām."
Artinya: "Ya Allah, satukanlah hati kami, perbaikilah hubungan di antara kami, dan tunjukkanlah kami jalan-jalan keselamatan."
Doa ini juga sering disebut sebagai doa rumah tangga harmonis, karena memohon penyatuan hati dan perbaikan hubungan.
Tata Cara Mengamalkan: Bacalah doa ini setiap selesai shalat fardhu. Saat memanjatkan doa, bayangkan wajah pasangan Anda dan niatkan dalam hati agar Allah menumbuhkan cinta dan kesetiaan di antara kalian.
3. Doa Menjaga Suami/Istri Agar Terhindar dari Perselingkuhan
Transliterasi: "Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a’yun, waj’alna lil muttaqina imama."
Artinya: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan: 74)
Doa ini adalah doa yang sangat populer, sering disebut doa terhindar dari perselingkuhan karena inti dari doa ini adalah memohon kebahagiaan dan keberkahan dalam keluarga, yang mencakup kesetiaan pasangan.
Tata Cara Mengamalkan: Amalkan doa ini setiap hari, terutama pada waktu-waktu mustajab, seperti sepertiga malam terakhir, saat sujud dalam shalat, dan di antara adzan dan iqamah.
Tips Praktis Membangun Ketahanan Pernikahan (Ikhtiar Lahiriah)
Doa haruslah diiringi dengan usaha nyata. Nasihat-nasihat dari para ulama dan pengalaman hidup mengajarkan kita bahwa menjaga pernikahan dari perselingkuhan membutuhkan kerja keras dan komitmen dari kedua belah pihak.
1. Perbaiki Komunikasi dan Jalin Kedekatan
- Jadwalkan Waktu Berkualitas: Sisihkan waktu setiap hari untuk berbicara dari hati ke hati tanpa gangguan gawai. Bicarakan hal-hal ringan maupun serius.
- Aktif Mendengarkan: Ketika pasangan berbicara, dengarkan dengan sepenuh hati. Jangan langsung menghakimi atau memotong pembicaraan.
- Lakukan Hal-Hal Baru Bersama: Ciptakan memori indah dengan mencoba hobi baru, berlibur, atau sekadar memasak bersama.
2. Jaga Penampilan dan Keintiman Fisik
- Berhias untuk Pasangan: Dalam Islam, suami-istri dianjurkan untuk saling berhias. Istri berhias untuk suami, begitu pula sebaliknya. Hal ini dapat meningkatkan rasa ketertarikan dan menjaga kehangatan hubungan.
- Pentingnya Keintiman Fisik: Keintiman fisik bukan hanya tentang pemenuhan kebutuhan biologis, melainkan juga sarana untuk membangun kedekatan emosional dan spiritual.
3. Perkuat Iman dan Ketaatan Bersama
- Shalat Berjamaah: Shalat berjamaah di rumah dapat menjadi momen berharga untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menguatkan ikatan spiritual.
- Belajar Agama Bersama: Ikut kajian atau membaca buku-buku Islami bersama. Pemahaman agama yang baik akan menuntun kita pada jalan yang benar.
- Saling Mengingatkan: Jadilah pengingat bagi pasangan dalam kebaikan dan ketaatan. Ketika salah satu mulai lalai, ingatkanlah dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang.
4. Hindari Pemicu Perselingkuhan
- Batasi Interaksi dengan Lawan Jenis: Hindari pertemanan yang terlalu intim dengan lawan jenis di luar pernikahan, baik di dunia nyata maupun di media sosial. Syaikh Ibnu Utsaimin pernah menasihati agar seorang mukmin menghindari hal-hal yang dapat membuka pintu fitnah, termasuk interaksi berlebihan dengan lawan jenis.
- Jaga Pandangan: Nabi Muhammad SAW bersabda, "Pandangan adalah panah beracun dari panah-panah Iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah akan memberikan kepadanya iman yang ia rasakan manisnya di dalam hatinya." (HR. Hakim) Menjaga pandangan adalah benteng pertama dari godaan perselingkuhan.
5. Minta Bantuan Jika Diperlukan
Jika masalah perselingkuhan sudah terjadi atau sangat mengkhawatirkan, jangan ragu untuk mencari bantuan. Berbicara dengan orang yang dipercaya seperti ulama, ustadz, atau konselor pernikahan yang Islami dapat memberikan perspektif dan solusi yang tepat. Ingatlah, mencari bantuan bukanlah tanda kelemahan, melainkan keberanian untuk menyelamatkan pernikahan.
Ulasan Al-Qur'an dan Hadits: Landasan Utama Pernikahan
Pernikahan dalam Islam adalah sebuah ikatan suci yang sangat ditekankan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rum: 21)
Ayat ini menegaskan bahwa pernikahan adalah sumber ketenangan dan kasih sayang. Untuk mencapai kondisi ini, dibutuhkan komitmen dan upaya dari kedua belah pihak. Rasulullah SAW juga memberikan teladan yang luar biasa dalam menjaga hubungan dengan istri-istri beliau. Beliau selalu memperlakukan mereka dengan penuh kelembutan, kasih sayang, dan hormat.
Kesimpulan: Kombinasi Doa, Ikhtiar, dan Ketaatan
Menjaga pernikahan dari badai perselingkuhan bukanlah perkara mudah, tetapi bukan berarti mustahil. Kunci utamanya adalah mengombinasikan ikhtiar lahiriah dengan kekuatan rohani.
Mulai dari memperbaiki komunikasi, menjaga keintiman, hingga memperkuat iman dan ketaatan bersama. Setiap upaya kita akan bernilai ibadah di sisi Allah. Namun, yang terpenting, jangan pernah lelah untuk memanjatkan doa mempertahankan rumah tangga dari perselingkuhan. Sebab, hanya dengan pertolongan-Nya, benteng pernikahan kita akan kokoh dan tak tergoyahkan. Semoga Allah SWT senantiasa menjaga rumah tangga kita semua, menjadikannya ladang pahala, dan membimbing kita menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apakah ada doa khusus agar suami tidak selingkuh?
Ya, doa yang paling utama adalah doa yang tercantum dalam QS. Al-Furqan: 74, "Rabbana hab lana min azwajina..." yang meminta pasangan dan keturunan yang menyejukkan hati. Selain itu, Anda juga bisa berdoa dengan bahasa Anda sendiri, memohon kepada Allah agar hati suami Anda dikunci hanya untuk Anda.
2. Bagaimana cara menjaga rumah tangga agar selalu harmonis?
Kunci utamanya adalah komunikasi yang baik, saling menghargai, memiliki waktu berkualitas, serta memperkuat ikatan spiritual melalui ibadah bersama. Hindari prasangka buruk dan selalu utamakan kejujuran.
3. Bolehkah membaca doa dalam hati saja?
Tentu saja. Doa adalah permohonan tulus dari hati seorang hamba kepada Rabb-nya. Meskipun dianjurkan untuk diucapkan dengan lisan, niat dan kekhusyuan hati adalah hal yang paling utama dalam berdoa.
4. Apakah perselingkuhan bisa dimaafkan dalam Islam?
Dimaafkan atau tidaknya perselingkuhan kembali kepada keputusan korban. Namun, Islam mengajarkan pentingnya taubat yang sungguh-sungguh bagi pelaku. Jika pelaku bertaubat nasuha (taubat yang sebenar-benarnya) dan korban bersedia memaafkan, maka pernikahan bisa dilanjutkan dengan catatan adanya komitmen kuat untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.
5. Apa tanda-tanda rumah tangga yang dirahmati Allah?
Rumah tangga yang dirahmati Allah memiliki ciri-ciri seperti saling mencintai karena Allah, saling mengingatkan dalam kebaikan, selalu merasa cukup dan bersyukur, serta memiliki visi akhirat yang sama.
Sumber Rujukan
- Al-Qur'an: Surat Ar-Rum ayat 21 dan Surat Al-Furqan ayat 74.
- Hadits: Diriwayatkan oleh Imam Hakim tentang menjaga pandangan.
- Ulama: Nasihat dari Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin tentang menghindari fitnah.