Sunnah-Sunnah Sebelum dan Sesudah Sholat Idul Adha-Hari Raya Idul Adha adalah momen yang penuh berkah, kegembiraan, dan hikmah pengorbanan. Lebih dari sekadar libur nasional, Idul Adha adalah puncak dari serangkaian ibadah yang di dalamnya terdapat banyak peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengikuti jejak langkah mulia Nabi Muhammad SAW. Bagi kita yang ingin menjadikan momen Idul Adha ini lebih bermakna, memahami dan mengamalkan Sunnah-Sunnah Sebelum dan Sesudah Sholat Idul Adha adalah kunci utamanya. Sunnah-sunnah ini bukan sekadar tradisi, melainkan amalan yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW, membawa keberkahan dan pahala yang melimpah. Mempelajari dan mempraktikkan Sunnah-Sunnah Sebelum dan Sesudah Sholat Idul Adha akan membantu kita meraih kesempurnaan ibadah di hari yang istimewa ini. Dengan mengamalkannya, kita bukan hanya merayakan hari raya, tapi juga menghidupkan syiar Islam dan meneladani sebaik-baik teladan. Mari kita telusuri bersama panduan lengkap mengenai Sunnah-Sunnah Sebelum dan Sesudah Sholat Idul Adha.
Memahami Makna Sunnah dalam Bingkai Idul Adha: Mengapa Kita Perlu Mengikutinya?
Bagi sebagian dari kita yang mungkin baru mendalami agama, kata "Sunnah" mungkin terdengar formal. Sebenarnya, Sunnah itu adalah segala sesuatu yang berasal dari Nabi Muhammad SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan beliau. Mengikuti Sunnah ibarat mengikuti panduan terbaik dari sosok paling mulia yang pernah ada.
Di momen Idul Adha, Sunnah-sunnah ini menjadi "peta" bagi kita untuk menjalani hari raya sesuai tuntunan syariat, bukan sekadar mengikuti kebiasaan turun-temurun. Ada beberapa alasan kuat mengapa kita sangat dianjurkan (bahkan dicintai Allah) untuk mengamalkan Sunnah, terutama di hari istimewa seperti Idul Adha:
- Wujud Cinta Kepada Nabi Muhammad SAW: Mengikuti Sunnah adalah bukti cinta kita yang tulus kepada Rasulullah SAW. Jika kita mencintai seseorang, kita pasti akan senang meniru kebiasaannya yang baik, bukan? Begitu juga dengan Nabi kita.
- Mendapatkan Cinta dari Allah SWT: Allah SWT berfirman dalam Al-Quran (QS. Ali Imran: 31), "Katakanlah (Muhammad), 'Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.'" Ini adalah janji langsung dari Allah! Mengikuti Sunnah Nabi adalah jalan menuju cinta-Nya.
- Menyempurnakan Ibadah Wajib: Sunnah berfungsi sebagai pelengkap ibadah wajib. Mengamalkan Sunnah-sunnah di sekitar Sholat Idul Adha akan membuat Sholat dan Qurban kita semakin bernilai di sisi Allah.
- Meraih Pahala Berlipat Ganda: Hari Raya adalah momen spesial di mana amalan kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Mengamalkan Sunnah di hari ini tentu akan mendatangkan pahala yang luar biasa.
- Menghidupkan Kembali Ajaran Nabi: Dengan mengamalkan Sunnah, kita turut serta menjaga dan menghidupkan kembali ajaran-ajaran mulia Nabi Muhammad SAW di tengah masyarakat.
Jadi, mengamalkan Sunnah-Sunnah Sebelum dan Sesudah Sholat Idul Adha bukan beban, melainkan kesempatan emas untuk panen pahala, menunjukkan cinta kepada Nabi, dan meraih cinta serta ampunan dari Allah SWT. Mari kita lihat satu per satu Sunnah apa saja yang bisa kita amalkan dengan mudah.
Baca Juga: doa setelah Sholat Idul Adul Adha yang dianjurkan
Bagian 1: Sunnah-Sunnah Sebelum Sholat Idul Adha – Mempersiapkan Diri Menyambut Keberkahan
Hari Arafah (satu hari sebelum Idul Adha) dan pagi hari Idul Adha adalah momen-momen krusial untuk mempersiapkan diri. Persiapan ini bukan hanya fisik, tapi juga spiritual. Berikut adalah Sunnah-Sunnah Sebelum Sholat Idul Adha yang bisa kita amalkan:
1. Memperbanyak Takbir (Takbiran): Menggetarkan Langit dengan Pujian Allah
Apa Itu? Mengucapkan kalimat "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Illallah Wallahu Akbar, Allahu Akbar Wa Lillahil Hamd" (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan Selain Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan Segala Puji Hanya Bagi Allah).
Kapan Dimulai? Untuk Idul Adha, ada dua jenis takbir:
- Takbir Mutlaq: Dilakukan kapan saja, di mana saja, sejak terbenam matahari pada malam Idul Adha hingga Sholat Idul Adha dilaksanakan. Ini takbir yang biasanya kita dengar dari masjid-masjid, di jalan, di rumah, atau bahkan di pasar.
- Takbir Muqayyad: Dilakukan setiap selesai Sholat Fardhu, dimulai dari Sholat Subuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) sampai Sholat Ashar hari Tasyriq terakhir (13 Dzulhijjah).
Kenapa Penting? Takbir adalah pengakuan kebesaran Allah. Di hari Idul Adha, kita mengakui betapa agungnya Allah yang telah memberikan nikmat Idul Adha dan syariat Qurban. Memperbanyak takbir menghidupkan suasana hari raya, mengingatkan kita akan kebesaran-Nya di tengah euforia perayaan. Suara takbir yang menggema juga syiar Islam yang luar biasa.
Cara Mudah Mengamalkan: Bacalah takbir dengan lisan di sela-sela aktivitas Anda. Saat menunggu sesuatu, saat berjalan menuju masjid, saat berkumpul dengan keluarga. Ajarkan takbir kepada anak-anak. Resapi maknanya bahwa segala kebesaran hanya milik Allah. Jangan hanya diam, ikutlah kumandangkan takbir!
2. Mandi Junub di Pagi Hari Idul Adha: Menyucikan Diri Lahir dan Batin
Apa Itu? Mandi besar (ghusl) seperti mandi junub.
Kapan Dilakukan? Sebelum berangkat menuju tempat Sholat Idul Adha.
Kenapa Penting? Idul Adha adalah hari besar. Kita akan berkumpul dengan banyak orang untuk melaksanakan Sholat berjamaah. Mandi adalah bentuk kebersihan dan persiapan diri yang paling baik untuk menghadap Allah SWT dan bertemu sesama Muslim dalam keadaan suci dan segar. Ini menunjukkan penghargaan kita terhadap hari yang mulia ini. Hikmahnya juga untuk menghilangkan bau badan yang mungkin mengganggu orang lain.
Cara Mudah Mengamalkan: Jadwalkan mandi sebelum bersiap-siap memakai pakaian terbaik Anda. Niatkan mandi tersebut untuk Sholat Idul Adha. Pastikan seluruh tubuh terbasuh air dengan sempurna, termasuk sela-sela rambut dan kulit.
3. Memakai Pakaian Terbaik: Menampilkan Rasa Syukur dan Kegembiraan
Apa Itu? Mengenakan pakaian yang paling baik, bersih, dan rapi yang kita miliki. Tidak harus baru, yang penting bersih dan sopan.
Kapan Dilakukan? Setelah mandi, sebelum berangkat Sholat.
Kenapa Penting? Ini adalah bentuk perayaan dan rasa syukur atas nikmat Idul Adha. Kita menghadap 'Raja di Raja' (Allah SWT) dan bertemu saudara seiman, sudah sepantasnya kita tampil dalam keadaan terbaik. Ini juga menunjukkan bahwa Islam menghargai keindahan dan kerapian, apalagi di momen ibadah dan perayaan. Bagi anak-anak, memakai baju baru/terbaik juga menambah kegembiraan mereka.
Cara Mudah Mengamalkan: Pilih pakaian terbaik yang bersih dari lemari Anda. Pastikan sudah disetrika (jika perlu). Niatkan memakainya sebagai bentuk ibadah dan memuliakan hari raya. Utamakan warna putih (Sunnah Nabi), tapi warna lain yang bersih dan rapi juga dibolehkan.
4. Memakai Wangi-Wangian (Parfum): Menyebarkan Keharuman dan Kesegaran
Apa Itu? Memakai parfum atau wangi-wangian non-alkohol yang disukai.
Kapan Dilakukan? Setelah berpakaian terbaik, sebelum berangkat Sholat.
Kenapa Penting? Agar tubuh dan pakaian kita harum saat berkumpul dengan orang banyak. Ini menambah kenyamanan bagi diri sendiri dan orang lain, serta menunjukkan perhatian terhadap kebersihan dan kesegaran di hari yang mulia. Nabi Muhammad SAW sangat menyukai wangi-wangian. Tentu saja, bagi wanita, wangi-wangian hanya dipakai di lingkungan mahram atau saat berada di rumah, bukan untuk menarik perhatian yang bukan mahram di luar rumah.
Cara Mudah Mengamalkan: Kenakan wangi-wangian secukupnya di titik-titik nadi atau pakaian Anda.
Baca Juga: jumlah takbir dalam Sholat Idul Adha
5. Tidak Makan Sebelum Sholat Idul Adha: Menanti Hidangan Qurban
Apa Itu? Menahan diri dari makan dan minum sejak pagi hari Idul Adha hingga Sholat selesai.
Kenapa Penting? Ini berbeda dengan Idul Fitri yang Sunnahnya makan sebelum Sholat. Untuk Idul Adha, hikmahnya adalah agar kita menyantap hidangan pertama di hari raya dari daging hewan Qurban kita (atau Qurban orang lain yang dibagikan). Ini menekankan pentingnya ibadah Qurban itu sendiri dan keberkahan dari daging hewan yang disembelih karena Allah.
Cara Mudah Mengamalkan: Sederhana, jangan sarapan atau makan apapun di pagi hari Idul Adha sebelum Anda Sholat. Bersabarlah sedikit, nikmatilah momen menunggu untuk bisa merasakan berkah daging Qurban sebagai santapan pertama.
6. Berangkat Lebih Awal ke Tempat Sholat dan Berjalan Kaki: Mengejar Saf Terdepan dan Menebar Kebaikan
Apa Itu? Pergi menuju lokasi Sholat (masjid atau lapangan) sesegera mungkin setelah bersiap diri, dan diutamakan dengan berjalan kaki.
Kenapa Penting? Berangkat awal memungkinkan kita mendapatkan saf (barisan) terdepan, yang pahalanya sangat besar. Berjalan kaki (bagi yang mampu) memperbanyak langkah menuju tempat ibadah, di mana setiap langkahnya dicatat sebagai pahala dan menggugurkan dosa. Berjalan kaki juga memberi kesempatan untuk bertemu dan menyapa lebih banyak sesama Muslim di sepanjang jalan, serta mengumandangkan takbir. Ini menunjukkan semangat dan kesungguhan kita dalam menyambut panggilan Allah di hari raya.
Cara Mudah Mengamalkan: Perkirakan waktu tempuh ke lokasi Sholat. Selesai bersiap-siap, segera niatkan untuk berangkat. Jika jarak memungkinkan dan kondisi fisik mendukung, putuskan untuk berjalan kaki. Nikmati setiap langkahnya sebagai ibadah.
7. Mengambil Jalan Berbeda Saat Pulang: Menyebar Syiar dan Berkah
Apa Itu? Saat pulang dari tempat Sholat, mengambil rute atau jalan yang berbeda dari jalan saat berangkat.
Kenapa Penting? Ada beberapa hikmah di balik Sunnah ini:
- Agar jejak langkah kita yang penuh kebaikan tercatat di lebih banyak 'saksi' di muka bumi.
- Bertemu dengan lebih banyak orang untuk saling mengucapkan selamat hari raya (Taqabbalallahu minna wa minkum).
- Menyebarkan syiar Islam (dengan takbir yang masih berkumandang) di area yang lebih luas.
- Menurut sebagian ulama, untuk memperlihatkan keagungan Islam dan banyaknya jumlah kaum Muslimin di hari raya.
Cara Mudah Mengamalkan: Rencanakan rute pulang yang berbeda dari rute berangkat Anda. Nikmati perjalanan pulang sambil terus berdzikir atau bertakbir.
8. Berpuasa Arafah (bagi yang Tidak Berhaji): Menghapus Dosa Dua Tahun
Apa Itu? Berpuasa sunnah pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu sehari sebelum Idul Adha.
Kapan Dilakukan? Tanggal 9 Dzulhijjah.
Kenapa Penting? Puasa Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda, "Puasa pada hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya." (HR. Muslim). Ini adalah hadiah pahala yang luar biasa bagi kita yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Puasa ini juga melatih kesabaran dan empati, mengingatkan kita pada jutaan jamaah haji yang sedang wukuf di Arafah, puncak ibadah haji.
Cara Mudah Mengamalkan: Niatkan puasa Arafah pada malam harinya. Sahur seperti biasa (Sunnah). Jalani puasa seperti puasa Ramadhan. Berbuka saat maghrib. Rasakan keutamaan ampunan dosa yang dijanjikan.
9. Memperindah Diri (secara Umum): Ekspresi Kegembiraan yang Islami
Apa Itu? Selain pakaian dan wangi-wangian, ini mencakup merapikan rambut, memotong kuku (jika sudah panjang), atau bentuk perawatan diri lain yang membuat kita merasa segar dan siap menyambut hari raya.
Kenapa Penting? Bagian dari Sunnah fitrah dan menunjukkan penghargaan terhadap momen hari raya. Islam adalah agama yang bersih dan indah, dan ini tercermin dalam anjuran untuk menjaga kebersihan dan kerapian diri.
Cara Mudah Mengamalkan: Lakukan perawatan diri yang biasa Anda lakukan, pastikan hasilnya membuat Anda merasa nyaman dan rapi untuk berinteraksi di hari raya.
Mengamalkan Sunnah-Sunnah Sebelum Sholat Idul Adha ini adalah fondasi penting untuk memulai hari raya dengan penuh keberkahan dan persiapan yang matang. Ini bukan daftar yang memberatkan, kok. Pilih mana yang paling mudah untuk Anda mulai, dan tingkatkan sedikit demi sedikit setiap tahunnya. Yang penting niatnya tulus karena Allah dan mengikuti Rasulullah SAW.
Bagian 2: Pelaksanaan Sholat Idul Adha – Puncak Ibadah di Pagi Hari
Setelah semua persiapan Sunnah-Sunnah Sebelum Sholat Idul Adha selesai, tibalah saatnya melaksanakan Sholat Idul Adha. Sholat ini berbeda dengan Sholat lima waktu. Dilakukan dua rakaat tanpa adzan dan iqamah, dengan tambahan takbir (tujuh kali di rakaat pertama setelah Takbiratul Ihram, dan lima kali di rakaat kedua setelah takbir berdiri dari sujud). Sholat ini dilanjutkan dengan Khutbah Idul Adha. Meskipun fokus artikel kita adalah Sunnah sebelum dan sesudah, memahami sedikit tentang pelaksanaannya membantu menempatkan Sunnah-sunnah tersebut dalam konteksnya. Dengarkan Khutbah dengan seksama karena biasanya berisi pesan-pesan penting terkait Idul Adha dan hikmah Qurban.
Bagian 3: Sunnah-Sunnah Sesudah Sholat Idul Adha – Mengisi Hari dengan Keberkahan Qurban dan Silaturahmi
Sholat Idul Adha telah usai, Khutbah telah didengar. Apakah perayaan dan ibadah berhenti sampai di situ? Tentu saja tidak! Ada banyak Sunnah-Sunnah Sesudah Sholat Idul Adha yang tak kalah pentingnya untuk menghidupkan hari raya dan menuai pahala lanjutan. Amalan-amalan ini berkaitan erat dengan syariat Qurban dan nilai-nilai sosial Idul Adha.
1. Mendengarkan Khutbah Idul Adha: Meresapi Makna dan Hikmah
Apa Itu? Menyimak dengan penuh perhatian Khutbah yang disampaikan oleh Khatib setelah Sholat Idul Adha.
Kenapa Penting? Khutbah Idul Adha biasanya berisi nasihat, tausiyah, dan penjelasan mengenai makna Idul Adha, sejarah Qurban (kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS), serta hukum-hukum terkait Qurban dan hari Tasyriq. Mendengarkan Khutbah adalah Sunnah yang sangat dianjurkan karena menambah ilmu, keimanan, dan mengingatkan kita akan tujuan hakiki perayaan ini. Bagi sebagian ulama, mendengarkan Khutbah bahkan wajib.
Cara Mudah Mengamalkan: Duduk dengan tenang, hadapkan wajah ke arah Khatib, dan usahakan untuk tidak berbicara atau melakukan hal lain yang bisa mengganggu konsentrasi. Resapi setiap kata yang disampaikan.
2. Saling Memberi Ucapan Selamat Hari Raya: Menebar Cinta dan Persaudaraan
Apa Itu? Mengucapkan "Taqabbalallahu minna wa minkum" (Semoga Allah menerima amal ibadah dari kami dan dari Anda) kepada sesama Muslim yang kita temui.
Kapan Dilakukan? Setelah Sholat, saat bertemu keluarga, teman, atau tetangga.
Kenapa Penting? Ini adalah doa dan harapan kebaikan yang kita sampaikan untuk saudara seiman, dan mereka pun mendoakan hal yang sama untuk kita. Ucapan ini menumbuhkan rasa persaudaraan (ukhuwah) dan kebersamaan di hari raya. Ini adalah cara sederhana namun bermakna untuk berbagi kegembiraan dan saling mendoakan keberkahan atas ibadah yang telah dilakukan.
Cara Mudah Mengamalkan: Sampaikan ucapan ini dengan senyum tulus saat bersalaman atau bertemu. Jawab juga ucapan yang sama ketika Anda menerimanya.
3. Mengambil Jalan Berbeda Saat Pulang dari Tempat Sholat (Revisited): Melanjutkan Sunnah Keberangkatan
Apa Itu? Sama seperti saat berangkat, mengambil rute yang berbeda saat kembali ke rumah setelah Sholat dan mendengarkan Khutbah.
Kenapa Penting? Hikmahnya sama seperti saat berangkat (sudah dijelaskan di bagian sebelumnya). Ini menguatkan Sunnah yang telah dimulai dan memperluas area di mana syiar Idul Adha kita sebarkan.
Cara Mudah Mengamalkan: Konsisten dengan niat awal, pilihlah jalan pulang yang berbeda.
4. Menyantap Hidangan Qurban Sebagai Santapan Pertama di Hari Raya: Merasakan Keberkahan Syariat Qurban
Apa Itu? Segera setelah Sholat dan menyaksikan penyembelihan (jika memungkinkan), kita dianjurkan untuk menjadikan daging hewan Qurban sebagai makanan pertama yang kita santap di hari itu.
Kenapa Penting? Ini adalah pengejawantahan dari hikmah tidak makan sebelum Sholat Idul Adha. Kita merayakan hari raya dan keberkahan Qurban dengan menyantap langsung hasil dari ibadah mulia tersebut. Ini adalah bentuk rasa syukur atas rezeki berupa hewan Qurban yang Allah karuniakan.
Cara Mudah Mengamalkan: Begitu daging Qurban bagian Anda sudah siap (misalnya setelah dimasak), segeralah menyantapnya bersama keluarga.
5. Melaksanakan Penyembelihan Hewan Qurban: Puncak Ibadah Pengorbanan
Apa Itu? Melaksanakan penyembelihan hewan Qurban (sapi, kambing, domba, unta) sesuai syariat.
Kapan Dilakukan? Waktu penyembelihan dimulai setelah Sholat Idul Adha dan berakhir pada terbenam matahari tanggal 13 Dzulhijjah (akhir hari Tasyriq). Waktu terbaik adalah segera setelah Sholat Idul Adha.
Kenapa Penting? Ini adalah inti dari Idul Adha. Qurban adalah ibadah yang sangat ditekankan, mengenang ketaatan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS kepada perintah Allah. Dengan berqurban, kita belajar tentang keikhlasan, pengorbanan harta di jalan Allah, dan kepedulian terhadap sesama. Daging Qurban yang dibagikan menjadi berkah yang dinikmati oleh fakir miskin, tetangga, dan kerabat.
Cara Mudah Mengamalkan: Jika Anda berqurban sendiri, pastikan Anda mengetahui tata cara penyembelihan yang syar'i atau serahkan kepada panitia Qurban yang terpercaya. Niatkan semata-mata karena Allah. Jika Anda tidak berqurban, Anda tetap bisa membantu proses pembagian atau sekadar menyaksikan penyembelihan untuk mengambil hikmahnya.
Baca Juga: Bolehkah Sholat Idul Adha Sendiri di Rumah
6. Berbagi Daging Qurban: Menyalurkan Kebaikan dan Kebersamaan
Apa Itu? Mendistribusikan sebagian besar daging Qurban kepada mereka yang berhak.
Kenapa Penting? Ini adalah tujuan utama dari syariat Qurban dari sisi sosial. Daging Qurban dibagikan kepada fakir miskin agar mereka bisa ikut merasakan kegembiraan Idul Adha dan menikmati hidangan yang mungkin jarang mereka santap. Juga dibagikan kepada tetangga dan kerabat untuk mempererat tali silaturahmi. Pembagian ini mengajarkan kepedulian sosial, empati, dan rasa berbagi. Ini juga menunjukkan bahwa berkah dari Allah harus disebarkan.
Cara Mudah Mengamalkan: Pembagian daging Qurban biasanya mengikuti anjuran: sepertiga untuk keluarga yang berqurban, sepertiga untuk fakir miskin, dan sepertiga untuk tetangga/kerabat (ada juga pandangan yang lebih fleksibel, yang penting mayoritas dibagikan kepada yang membutuhkan). Pastikan pembagian dilakukan dengan adil dan tepat sasaran.
7. Bersilaturahmi dan Saling Mengunjungi: Mempererat Tali Persaudaraan
Apa Itu? Mengunjungi sanak saudara, tetangga, dan teman untuk mempererat tali silaturahmi, saling bermaaf-maafan, dan berbagi kebahagiaan Idul Adha.
Kapan Dilakukan? Sejak hari Idul Adha hingga akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijjah).
Kenapa Penting? Silaturahmi adalah amalan yang sangat dicintai Allah dan Rasul-Nya. Mempererat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan mendatangkan banyak berkah, dilapangkan rezeki, dan dipanjangkan umur (dengan berkah). Hari raya adalah momen terbaik untuk memperbaharui hubungan yang mungkin renggang atau sekadar menunjukkan perhatian kepada orang-orang terdekat. Ini adalah salah satu Sunnah-Sunnah Sesudah Sholat Idul Adha yang paling terasa kehangatannya dalam kehidupan sosial.
Cara Mudah Mengamalkan: Buat daftar orang-orang yang ingin Anda kunjungi. Atur waktu kunjungan agar efektif. Bawa sedikit buah tangan (tidak wajib, tapi Sunnah). Sampaikan salam dan doa kebaikan. Nikmati momen kebersamaan. Jika tidak bisa berkunjung fisik, telepon atau kirim pesan.
8. Memperbanyak Dzikir dan Doa: Menjaga Spiritualitas Hari Raya
Apa Itu? Terus mengingat Allah dengan berdzikir (mengucapkan Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, Laa Ilaha Illallah) dan memperbanyak doa.
Kapan Dilakukan? Sepanjang hari Idul Adha dan hari Tasyriq. Terutama setelah Sholat fardhu (takbir muqayyad).
Kenapa Penting? Hari raya adalah hari ibadah, bukan hanya hari bersenang-senang. Terus terhubung dengan Allah melalui dzikir dan doa menjaga hati tetap tenang, bersyukur, dan mengingat tujuan utama perayaan ini. Hari Tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijjah) bahkan disebut hari makan, minum, dan berdzikir. Ini menunjukkan bahwa makan dan minum pun bisa bernilai ibadah jika disertai dengan dzikir dan rasa syukur.
Cara Mudah Mengamalkan: Jadikan dzikir sebagai bagian dari aktivitas santai Anda di hari raya. Setelah Sholat, saat dalam perjalanan silaturahmi, saat berkumpul, atau saat menikmati hidangan Qurban. Panjatkan doa-doa terbaik untuk diri sendiri, keluarga, dan umat Islam.
9. Tetap Beribadah di Hari Tasyriq: Melengkapi Rangkaian Ibadah
Apa Itu? Memastikan ibadah Sholat fardhu tetap terjaga di hari Tasyriq, melanjutkan takbir muqayyad, dan menyelesaikan penyembelihan Qurban jika belum selesai.
Kapan Dilakukan? Tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Kenapa Penting? Hari Tasyriq masih merupakan bagian dari Idul Adha dan hari-hari mulia. Ibadah Sholat fardhu tetap wajib hukumnya. Melanjutkan takbir muqayyad dan menyelesaikan Qurban adalah bagian dari Sunnah yang melengkapi perayaan Idul Adha secara syar'i. Ini menandakan bahwa semangat ibadah tidak padam setelah hari H Idul Adha berlalu.
Cara Mudah Mengamalkan: Jangan lalaikan Sholat fardhu. Teruskan mengumandangkan takbir setelah Sholat hingga Ashar tanggal 13 Dzulhijjah. Jika berqurban, pastikan penyembelihan dan pembagian selesai sebelum matahari terbenam tanggal 13 Dzulhijjah.
Mengamalkan Sunnah-Sunnah Sesudah Sholat Idul Adha menjadikan hari raya kita tidak hanya ramai, tetapi juga sarat makna spiritual dan sosial. Dari berbagi daging Qurban hingga mempererat silaturahmi, semua amalan ini mengajarkan kita tentang kepedulian, kebersamaan, dan ketaatan kepada perintah Allah melalui teladan Rasulullah SAW.
Baca Juga: Panduan Khutbah Idul Adha
Solusi dan Manfaat Mengamalkan Sunnah-Sunnah Sebelum dan Sesudah Sholat Idul Adha
Mungkin ada yang bertanya, "Kenapa sih harus repot-repot mengamalkan Sunnah ini itu? Idul Adha kan intinya Sholat dan Qurban?" Pertanyaan ini wajar, terutama bagi pemula. Jawabannya terletak pada solusi dan manfaat luar biasa yang kita dapatkan dengan menghidupkan Sunnah-Sunnah Sebelum dan Sesudah Sholat Idul Adha:
- Solusi Mengatasi Hari Raya yang Hampa Makna: Tanpa Sunnah, Idul Adha bisa jadi hanya sekadar Sholat sebentar, potong hewan, dan makan daging. Sunnah-sunnah ini mengisi kekosongan tersebut, memberikan rangkaian amalan yang terstruktur dan bermakna, dari persiapan hingga perayaan.
- Solusi Meningkatkan Kualitas Ibadah: Sunnah adalah penyempurna ibadah wajib. Mengamalkan Sunnah di sekitar Sholat Idul Adha dan Qurban membuat ibadah inti kita menjadi lebih sempurna di mata Allah, insya Allah diterima dengan baik.
- Manfaat Meraih Pahala Berlipat Ganda: Setiap Sunnah adalah ladang pahala. Di hari Idul Adha yang mulia, pahala amalan kebaikan dilipatgandakan. Mengamalkan Sunnah berarti kita sedang panen pahala besar-besaran.
- Manfaat Mendekatkan Diri Kepada Allah dan Rasul-Nya: Mengikuti Sunnah adalah jalan tercepat dan terampuh untuk mendapatkan cinta dari Allah dan Rasul-Nya. Kita meneladani Nabi, dan balasan dari Allah adalah cinta dan ampunan-Nya.
- Manfaat Memperkuat Tali Persaudaraan Muslim: Banyak Sunnah Idul Adha yang bersifat sosial, seperti takbiran bersama, Sholat berjamaah, saling mengucapkan selamat, berbagi daging Qurban, dan bersilaturahmi. Ini adalah solusi efektif untuk mempererat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.
- Manfaat Menumbuhkan Rasa Syukur dan Empati: Sunnah seperti tidak makan sebelum Sholat dan berbagi daging Qurban secara langsung mengajarkan kita untuk bersyukur atas nikmat Allah dan memiliki empati terhadap sesama yang kurang beruntung.
- Manfaat Menghidupkan Syiar Islam: Mengamalkan Sunnah Idul Adha secara kolektif (misalnya takbiran yang menggema, Sholat di lapangan yang luas) adalah bentuk syiar Islam yang kuat, menunjukkan kepada dunia tentang kebesaran dan keindahan agama kita.
- Manfaat Pendidikan Keluarga: Mengamalkan Sunnah-sunnah ini bersama keluarga menjadi sarana pendidikan agama yang efektif bagi anak-anak. Mereka belajar langsung bagaimana merayakan hari raya sesuai tuntunan Nabi, bukan hanya sekadar ikut-ikutan.
Jadi, Sunnah-Sunnah Sebelum dan Sesudah Sholat Idul Adha adalah solusi lengkap untuk menjadikan Idul Adha kita bukan sekadar perayaan biasa, melainkan rangkaian ibadah yang penuh makna, berkah, dan dampak positif baik secara spiritual maupun sosial.
Baca Juga: Bacaan Niat Sholat Idul Adha Beserta Artinya
Tips Mudah Mengamalkan Sunnah-Sunnah Idul Adha Bagi Pemula
Bagi Anda yang baru mulai belajar dan merasa daftar Sunnah ini terlihat banyak, jangan khawatir! Islam itu mudah, dan Allah tidak memberbebani hamba-Nya di luar kemampuannya. Berikut beberapa tips agar Anda bisa mulai mengamalkan Sunnah-Sunnah Sebelum dan Sesudah Sholat Idul Adha dengan santai dan senang hati:
- Niatkan dengan Tulus: Awali semuanya dengan niat yang murni karena Allah SWT dan semata-mata ingin mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW. Niat yang tulus adalah kunci pembuka pintu kemudahan dan keberkahan.
- Mulai dari yang Paling Mudah: Pilih satu atau dua Sunnah yang menurut Anda paling mudah dilakukan di Idul Adha tahun ini. Misalnya, memulai takbiran sejak malam harinya, mandi, dan memakai pakaian terbaik sebelum berangkat Sholat. Fokus pada yang mudah dulu.
- Belajar Satu Per Satu: Jangan merasa harus menguasai semua Sunnah sekaligus. Pelajari satu Sunnah, pahami hikmahnya, coba amalkan. Tahun depan, tambahkan lagi Sunnah lainnya yang ingin dipelajari dan diamalkan.
- Ajak Keluarga atau Teman: Belajar dan beramal bersama jauh lebih menyenangkan dan memotivasi. Ajak pasangan, anak-anak, atau teman untuk sama-sama menghidupkan Sunnah-Sunnah Sebelum dan Sesudah Sholat Idul Adha. Takbiran bareng, berangkat Sholat bareng, atau silaturahmi bareng.
- Baca dan Dengarkan Penjelasan: Perbanyak membaca artikel atau mendengarkan ceramah tentang keutamaan dan cara mengamalkan Sunnah Idul Adha. Semakin kita paham, semakin kuat motivasi kita untuk beramal.
- Jangan Takut Salah: Namanya juga belajar, wajar kalau ada yang belum sempurna. Yang penting ada usaha dan niat. Terus perbaiki diri dari waktu ke waktu.
- Fokus pada Makna, Bukan Hanya Formalitas: Jangan hanya melakukan Sunnah sebagai rutinitas tanpa arti. Resapi hikmah di baliknya. Mengapa mandi? Mengapa takbir? Mengapa berbagi Qurban? Memahami maknanya akan membuat amalan kita lebih berjiwa.
- Manfaatkan Teknologi: Gunakan alarm di ponsel untuk mengingatkan waktu takbir muqayyad atau waktu berangkat Sholat. Cari panduan Sholat Idul Adha atau bacaan takbir di internet.
Ingat, perjalanan seribu mil dimulai dari satu langkah. Setiap langkah kecil dalam mengamalkan Sunnah-Sunnah Sebelum dan Sesudah Sholat Idul Adha adalah investasi pahala dan keberkahan yang tak ternilai di sisi Allah SWT. Selamat mencoba!
Penutup: Meraih Idul Adha Paling Berkesan dengan Menghidupkan Sunnah Nabi
Kita telah menelusuri bersama berbagai amalan mulia yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, yaitu Sunnah-Sunnah Sebelum dan Sesudah Sholat Idul Adha. Dari gemuruh takbir yang menggetarkan, kesegaran setelah mandi dan berpakaian terbaik, hingga kehangatan berbagi daging Qurban dan eratnya tali silaturahmi, setiap Sunnah memiliki hikmah dan keutamaan tersendiri yang menjadikan Idul Adha lebih dari sekadar perayaan tahunan.
Bagi Anda yang baru memulai perjalanan mendalami agama, memahami dan mempraktikkan Sunnah-sunnah ini adalah cara terbaik untuk merasakan manisnya beribadah dan dekat dengan tuntunan Nabi. Jangan berkecil hati jika belum bisa mengamalkan semuanya sekaligus. Mulailah dari yang paling ringan, dan biarkan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya menjadi bahan bakar motivasi Anda untuk terus belajar dan meningkatkan amalan dari tahun ke tahun.
Semoga Allah SWT memudahkan langkah kita dalam menghidupkan Sunnah-Sunnah Sebelum dan Sesudah Sholat Idul Adha, menjadikan setiap amalan kita diterima di sisi-Nya, dan melimpahkan keberkahan yang tak terhingga di Hari Raya Idul Adha ini. Selamat Hari Raya Idul Adha! Taqabbalallahu minna wa minkum. Semoga Allah menerima amal kami dan amal Anda.