Bacaan Sholat Idul Adha sebagai Makmum

bacaan-sholat-idul-adha-sebagai-makmum

Bacaan Sholat Idul Adha sebagai Makmum-Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...Saudaraku kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah, hari Raya Idul Adha adalah momen yang penuh keberkahan, kegembiraan, dan kebersamaan. Udara pagi yang sejuk, kumandang takbir yang menggema, dan barisan shaf yang rapat menjadi penanda indahnya hari kemenangan ini. Salah satu ibadah utama yang kita tunaikan di pagi hari yang mulia ini adalah sholat Idul Adha secara berjamaah. Bagi kita yang berposisi sebagai makmum, mungkin ada di antara kita yang bertanya-tanya, "Apa saja sih yang perlu dibaca dan dilakukan saat sholat Idul Adha sebagai makmum?" Nah, di artikel ini, kita akan kupas tuntas bacaan sholat Idul Adha sebagai makmum dengan bahasa yang santai, mudah dicerna, dan insya Allah, akan membuat ibadah kita semakin nyaman dan penuh makna. Jadi, artikel ini akan fokus membimbing Anda, para makmum yang ingin memahami bacaan sholat Idul Adha sebagai makmum dengan lebih baik.

Mengapa Sholat Idul Adha Itu Penting dan Peran Kita sebagai Makmum

Sholat Idul Adha ini hukumnya Sunnah Muakkadah, artinya sunnah yang sangat dianjurkan. Sangat rugi rasanya kalau kita melewatkan momen berharga ini. Sholat Idul Adha bukan cuma sekadar ritual, tapi juga manifestasi syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat, sekaligus pengingat akan kisah Nabi Ibrahim AS dan keluarganya yang penuh keteladanan dalam ketaatan.

Ketika kita sholat berjamaah, ada Imam di depan yang memimpin, dan kita di belakangnya sebagai makmum. Peran makmum itu sebenarnya sederhana tapi penting: kita mengikuti semua gerakan Imam, mulai dari takbiratul ihram sampai salam. Nah, soal bacaan, ada beberapa bagian yang kita baca sendiri (meski dalam hati atau lirih) dan ada bagian di mana kita cukup mendengarkan Imam atau cukup mengucapkan Allahu Akbar bersamanya. Ini yang kadang bikin pemula sedikit bingung. Tapi tenang, ini sangat wajar, kok! Jangankan yang baru belajar, yang sudah lama pun kadang butuh penyegaran.

Inti dari menjadi makmum adalah ittiba' atau mengikuti Imam. Imam adalah "dirigen" dalam sholat berjamaah. Keabsahan sholat makmum sangat bergantung pada keabsahan sholat Imam (dalam hal gerakan dan rukun sholat). Namun, untuk bacaan-bacaan tertentu yang disunnahkan bagi makmum, kita tetap dianjurkan membacanya.

Baca Juga: Bacaan imam setelah shalat idul adha

Panduan Langkah demi Langkah: Bacaan Penting Bagi Makmum dalam Sholat Idul Adha

Mari kita bedah satu per satu, mulai dari awal sholat sampai akhir, apa saja yang dibaca dan dilakukan oleh makmum:

1. Niat Sholat Idul Adha sebagai Makmum

Sebelum memulai sholat, niat itu letaknya di hati. Kita hadir di lapangan atau masjid, berdiri menghadap kiblat, sadar bahwa kita akan melaksanakan sholat Idul Adha dua rakaat karena Allah SWT, mengikuti Imam. Lafadz niat dalam bahasa Arab memang ada, tapi cukup diucapkan di hati saja. Yang penting, hadirkan kesadaran dan ketulusan dalam hati bahwa kita akan sholat Idul Adha sebagai makmum.

Contoh Niat dalam Hati: "Aku niat sholat Idul Adha dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

2. Takbiratul Ihram

Ini adalah takbir pembuka sholat. Saat Imam mengucapkan Allahu Akbar pertama kali sambil mengangkat tangan, kita sebagai makmum juga mengikuti. Angkat kedua tangan sejajar dengan telinga atau bahu, lalu ucapkan:

اللّٰهُ أَكْبَرُ

Transliterasi: Allahu Akbar
Arti: Allah Maha Besar

Setelah itu, letakkan tangan di dada (posisi bersedekap), tangan kanan di atas tangan kiri. Sejak takbiratul ihram ini, kita sudah masuk dalam sholat dan tidak boleh lagi berbicara atau melakukan gerakan di luar sholat.

3. Doa Iftitah (Opsional Sunnah)

Setelah takbiratul ihram dan bersedekap, sunnahnya kita membaca Doa Iftitah. Doa ini dibaca pelan oleh makmum. Ada beberapa versi Doa Iftitah, salah satunya yang paling umum dan mudah:

اللّٰهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا. إِنِّيْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفًا وَّمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.

Transliterasi: Allaahu akbaru kabiiraa, walhamdu lillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wa maa ana minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.
Arti: Allah Maha Besar lagi sempurna Kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah dengan puji yang banyak. Maha Suci Allah pagi dan petang. Sesungguhnya kuhadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dalam keadaan lurus (hanif) dan berserah diri (muslim), dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada sekutu bagi-Nya. Dan demikian itulah aku diperintahkan, dan aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri.

Kalau Doa Iftitah ini dirasa terlalu panjang untuk pemula, tidak apa-apa. Boleh tidak dibaca, sholatnya tetap sah karena hukumnya sunnah. Yang penting adalah bacaan-bacaan wajib setelahnya.

4. Takbir Tambahan di Rakaat Pertama (7 Kali)

Setelah selesai membaca Doa Iftitah (bagi yang membaca), Imam akan mengucapkan takbir lagi sebanyak 7 kali sebelum membaca surat Al-Fatihah. Nah, ini yang khas dari sholat Idul Adha (dan Idul Fitri).

Apa yang dilakukan Makmum saat Imam Takbir 7 Kali?

  • Setiap kali Imam Allahu Akbar, kita sebagai makmum juga ikut mengucapkan Allahu Akbar sambil mengangkat tangan seperti saat Takbiratul Ihram, lalu kembali bersedekap. Lakukan ini sebanyak 7 kali, mengikuti komando Imam.
  • Di antara takbir-takbir itu, apa yang dibaca? Ini sering jadi pertanyaan. Sebenarnya, saat Imam mengucapkan takbir dan jeda sebentar sebelum takbir berikutnya, kita sebagai makmum tidak ada bacaan khusus yang diwajibkan. Beberapa riwayat menganjurkan untuk mengucapkan tasbih, tahmid, tahlil, atau takbir lagi secara lirih. Namun, bagi pemula, cukup diam dan mendengarkan, atau sekadar melafalkan Allahu Akbar bersama Imam juga sudah mencukupi dan sah. Jika ingin membaca, bacaan yang dianjurkan di sela-sela takbir tambahan adalah:

سُبْحَانَ اللّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَاللّٰهُ أَكْبَرُ

Transliterasi: Subhaanallaahi wal hamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Arti: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar.

Penting diingat: fokus utama makmum saat takbir tambahan ini adalah mengikuti gerakan Imam dan mengucapkan Allahu Akbar bersamanya. Jangan terlalu pusing memikirkan bacaan di sela-selanya jika Anda masih pemula. Cukup tenang dan ikuti.

5. Membaca Surat Al-Fatihah

Setelah selesai takbir tambahan 7 kali, Imam akan memulai membaca surat Al-Fatihah dengan suara keras. Tugas makmum di sini adalah:

  • Mendengarkan bacaan Al-Fatihah Imam dengan penuh perhatian.
  • Setelah Imam selesai membaca Al-Fatihah dan mengucapkan Aamiin (atau Waladh-dhaalliin lalu Aamiin), makmum juga mengucapkan Aamiin bersama-sama atau setelah Imam.
  • Kemudian, makmum wajib membaca surat Al-Fatihah sendiri secara lirih/dalam hati. Ini adalah rukun sholat. Meskipun Imam membacanya keras, makmum tetap harus membaca Al-Fatihah sendiri.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ . اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ . الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ . مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ . اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ . اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ . صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ە۬ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّيْنَ . اٰمِيْنَ

Transliterasi: Bismillaahir Rahmaanir Rahiim. Al-hamdu lillaahi Rabbil 'aalamiin. Ar-Rahmaanir Rahiim. Maaliki Yawmid-Diin. Iyyaaka na'budu wa lyyaaka nasta'iin. Ihdinas-Shiraathal-Mustaqiim. Shiraathal-ladziina an'amta 'alayhim ghayril-maghdhuubi 'alayhim wa ladh-dhaalliin. Aamiin.
Arti: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang tersesat.

6. Membaca Surat Pendek Setelah Al-Fatihah

Setelah Al-Fatihah, Imam akan membaca surat pendek lainnya dari Al-Quran, biasanya surat-surat yang bunyinya lantang dan maknanya dalam, seperti surat Al-A'la atau Al-Ghashiyah di rakaat pertama, dan Al-Ghashiyah atau Al-Fajr di rakaat kedua.

Apa tugas Makmum? Tugas kita adalah mendengarkan bacaan Imam dengan seksama dan merenungkan maknanya (jika tahu artinya). Makmum tidak perlu membaca surat pendek setelah Al-Fatihah, cukup mendengarkan Imam.

7. Ruku'

Ketika Imam mengucapkan Allahu Akbar dan membungkuk (ruku'), kita sebagai makmum juga mengikuti. Pastikan punggung lurus dan pandangan ke tempat sujud. Saat ruku', bacaan yang disunnahkan adalah:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

(Dibaca 3 kali atau lebih)
Transliterasi: Subhaana Rabbiyal 'Adzhiimi wa bihamdih.
Arti: Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya.

8. I'tidal (Bangkit dari Ruku')

Imam akan bangkit dari ruku' sambil mengucapkan Sami'allaahu liman hamidah. Kita sebagai makmum mengikuti gerakan bangkit dan berdiri tegak, sambil mengucapkan:

سَمِعَ اللّٰهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Transliterasi: Sami'allaahu liman hamidah.
Arti: Allah mendengar orang yang memuji-Nya.

Setelah berdiri tegak, kemudian membaca:

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

Transliterasi: Rabbana wa lakal hamd.
Arti: Wahai Tuhan kami, dan bagi-Mu segala puji.

9. Sujud

Setelah I'tidal, Imam akan bertakbir Allahu Akbar dan turun untuk sujud. Ikuti gerakan Imam. Pastikan tujuh anggota badan menempel di lantai: dahi dan hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki. Saat sujud, bacaan yang disunnahkan adalah:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

(Dibaca 3 kali atau lebih)
Transliterasi: Subhaana Rabbiyal A'laa wa bihamdih.
Arti: Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya.

Saat sujud adalah momen terbaik untuk berdoa. Manfaatkan waktu ini untuk memohon apa saja kepada Allah dalam hati.

10. Duduk di Antara Dua Sujud

Setelah sujud pertama, Imam akan bangkit sambil bertakbir Allahu Akbar dan duduk sejenak. Ikuti gerakan duduk dengan posisi iftirasy (duduk di atas mata kaki kiri, telapak kaki kanan ditegakkan). Bacaan saat duduk di antara dua sujud adalah:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Transliterasi: Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa 'aafinii wa'fu 'annii.
Arti: Ya Tuhanku, ampunilah aku, belas kasihilah aku, cukupkanlah (segala kekurangan)ku, angkatlah (derajat)ku, berilah rezeki kepadaku, berilah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku, dan ampunilah aku.

11. Sujud Kedua

Setelah duduk sejenak, Imam akan bertakbir Allahu Akbar dan kembali sujud untuk yang kedua kalinya di rakaat pertama. Bacaannya sama seperti sujud pertama:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

(Dibaca 3 kali atau lebih)

12. Bangkit untuk Rakaat Kedua

Setelah sujud kedua, Imam akan bangkit sambil bertakbir Allahu Akbar untuk berdiri tegak memulai rakaat kedua. Ikuti gerakan Imam.

Baca Juga: Bacaan Setelah Takbiratul Ihram Sholat Idul Adha

Rakaat Kedua: Sedikit Perbedaan dan Bacaan Lanjut

Di rakaat kedua sholat Idul Adha, ada sedikit perbedaan dengan rakaat pertama, yaitu jumlah takbir tambahannya.

1. Takbir Tambahan di Rakaat Kedua (5 Kali)

Setelah berdiri tegak di rakaat kedua, Imam akan mengucapkan takbir tambahan sebanyak 5 kali, sebelum membaca Al-Fatihah.

Apa yang dilakukan Makmum saat Imam Takbir 5 Kali?

  • Sama seperti rakaat pertama, setiap kali Imam Allahu Akbar, kita sebagai makmum ikut mengucapkan Allahu Akbar sambil mengangkat tangan seperti Takbiratul Ihram, lalu kembali bersedekap. Lakukan ini sebanyak 5 kali, mengikuti komando Imam.
  • Di antara takbir-takbir ini, seperti dijelaskan sebelumnya, tidak ada bacaan wajib bagi makmum. Boleh diam, atau mengucapkan Allahu Akbar, atau membaca tasbih/tahmid/tahlil/takbir secara lirih:

سُبْحَانَ اللّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَاللّٰهُ أَكْبَرُ

Transliterasi: Subhaanallaahi wal hamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Arti: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar.

Intinya, ikuti gerakan dan takbir Imam. Jangan bingung soal bacaan di sela-sela takbir jika Anda masih pemula. Fokus pada Allahu Akbar bersama Imam dan mengikuti gerakannya.

2. Membaca Surat Al-Fatihah

Setelah selesai takbir tambahan 5 kali, Imam akan membaca surat Al-Fatihah dengan suara keras. Sama seperti rakaat pertama:

  • Dengarkan bacaan Imam.
  • Ucapkan Aamiin setelah Imam.
  • Wajib membaca Al-Fatihah sendiri secara lirih/dalam hati.

3. Membaca Surat Pendek Setelah Al-Fatihah

Setelah Al-Fatihah, Imam akan membaca surat pendek lainnya. Tugas makmum tetap sama:

  • Dengarkan bacaan Imam dengan seksama.

4. Ruku'

Ikuti Imam ruku'. Bacaan sama seperti rakaat pertama:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

(3 kali atau lebih)

5. I'tidal

Ikuti Imam I'tidal. Bacaan sama seperti rakaat pertama:

  • Bangkit sambil mengucapkan: سَمِعَ اللّٰهُ لِمَنْ حَمِدَهُ (Sami'allaahu liman hamidah)
  • Berdiri tegak sambil membaca: رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ (Rabbana wa lakal hamd)

6. Sujud

Ikuti Imam sujud pertama di rakaat kedua. Bacaan sama:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

(3 kali atau lebih)

7. Duduk di Antara Dua Sujud

Ikuti Imam duduk di antara dua sujud. Bacaan sama:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Transliterasi: Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa 'aafinii wa'fu 'annii.

8. Sujud Kedua

Ikuti Imam sujud kedua di rakaat kedua. Bacaan sama:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

(3 kali atau lebih)

9. Tasyahhud Akhir (Tahiyat Akhir)

Setelah sujud kedua di rakaat kedua, Imam akan duduk untuk Tasyahhud Akhir. Ikuti gerakan duduk tasyahhud akhir (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, telapak kaki kanan ditegakkan, pantat duduk di lantai). Bacaan Tasyahhud Akhir adalah:

التَّحِيَّاتُ لِلّٰهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ. اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللّٰهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ اَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

Transliterasi: Attahiyyaatu lillaahi wash-shalawaatu wath-thayyibaat. Assalaamu 'alayka ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alaynaa wa 'alaa 'ibaadillaahish-shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa Rasuuluh.
Arti: Segala penghormatan hanya milik Allah, juga segala rahmat dan kebaikan. Semoga keselamatan tercurah padamu, wahai Nabi, begitu juga rahmat Allah dan berkah-Nya. Semoga keselamatan tercurah atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Setelah itu, dilanjutkan dengan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarga beliau:

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَّعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ اِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَّعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ اِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ.

Transliterasi: Allaahumma shalli 'alaa Muhammadin wa 'alaa aali Muhammadin kamaa shallayta 'alaa Ibraahiima wa 'alaa aali Ibraahiim, innaka Hamiidum Majiid. Wa baarik 'alaa Muhammadin wa 'alaa aali Muhammadin kamaa baarakta 'alaa Ibraahiima wa 'alaa aali Ibraahiim, innaka Hamiidum Majiid.
Arti: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Dan berikanlah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau berikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.

Setelah shalawat, sunnahnya membaca doa meminta perlindungan dari 4 hal: siksa neraka Jahannam, siksa kubur, fitnah hidup dan mati, serta keburukan fitnah Dajjal.

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ.

Transliterasi: Allaahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabi Jahannam, wa min 'adzaabil qabri, wa min fitnatil mahyaa wal mamaat, wa min syarri fitnatil Masiiḥid-Dajjaal.
Arti: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari keburukan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.

Setelah itu, boleh berdoa apa saja yang baik untuk diri sendiri, keluarga, dan kaum Muslimin.

10. Salam

Terakhir, Imam akan mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri, menandakan sholat telah selesai. Ikuti gerakan Imam.

  • Menoleh ke kanan sambil mengucapkan:
  • السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ

    Transliterasi: Assalaamu 'alaykum wa rahmatullaah.
    Arti: Keselamatan atas kalian beserta rahmat Allah.

  • Menoleh ke kiri sambil mengucapkan:
  • السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ

    Transliterasi: Assalaamu 'alaykum wa rahmatullaah.
    Arti: Keselamatan atas kalian beserta rahmat Allah.

Alhamdulillah, selesailah sholat Idul Adha kita sebagai makmum.

Baca Juga: Baca Juga: Tata Cara Sholat Idul Adha

Bagian yang Sering Ditanyakan: Takbir Tambahan dan Bacaan di Antaranya

Nah, ini dia bagian yang paling sering bikin bingung bagi makmum pemula terkait bacaan sholat Idul Adha sebagai makmum, yaitu soal takbir tambahan dan apa yang dibaca di sela-selanya.

Permasalahannya: Banyak yang khawatir salah baca atau diam saja saat Imam takbir berulang kali di rakaat pertama (7 kali) dan kedua (5 kali).

Solusinya: Seperti yang sudah dijelaskan di atas, poin terpenting bagi makmum adalah mengikuti Imam. Saat Imam bertakbir, ikutlah bertakbir Allahu Akbar sambil mengangkat tangan dan kembali bersedekap. Untuk bacaan di sela-selanya, tidak ada kewajiban membaca sesuatu. Jika ingin, bacaan yang disunnahkan adalah Subhaanallaahi wal hamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Tapi jika Anda masih pemula, atau tidak hafal, atau lupa, cukup diam dan fokus pada gerakan serta takbir Imam saja itu sudah sah dan tidak mengurangi keabsahan sholat Anda. Allah Maha Pengertian, Dia tahu niat tulus kita untuk beribadah.

Fokuskan energi Anda pada rukun sholat yang wajib, seperti membaca Al-Fatihah, ruku', sujud, dan tasyahhud akhir. Takbir-takbir tambahan itu sunnah, dan bacaan di sela-selanya juga sunnah. Jadi, jangan biarkan keraguan soal ini menghalangi Anda untuk sholat Idul Adha berjamaah.

Mengatasi Kebingungan: Tips Praktis untuk Makmum Pemula

Bagi Anda yang baru belajar atau masih merasa grogi, ini ada beberapa tips supaya sholat Idul Adha sebagai makmum terasa lebih mudah dan nyaman:

  • Fokus pada Gerakan Utama: Pertama-tama, kuasai dulu gerakan-gerakan sholat dan takbir wajib (Takbiratul Ihram, takbir ruku', takbir sujud, takbir bangkit). Ini pondasinya.
  • Hafalkan Al-Fatihah: Al-Fatihah adalah surat wajib. Pastikan Anda hafal dan bisa membacanya, meski pelan atau dalam hati.
  • Hafalkan Bacaan Ruku' dan Sujud: Ini juga bacaan yang penting dan relatif pendek.
  • Hafalkan Bacaan Tasyahhud Akhir: Memang agak panjang, tapi ini rukun sholat. Pelan-pelan dihafalkan artinya juga biar lebih meresap.
  • Jangan Terlalu Pusing Soal Takbir Tambahan: Ingat, di antara takbir tambahan itu tidak ada bacaan wajib bagi makmum. Fokus saja ikut takbir Allahu Akbar bersama Imam dan angkat tangan.
  • Dengarkan Imam: Perhatikan baik-baik bacaan Al-Fatihah dan surat Imam. Meskipun Anda nanti membaca Al-Fatihah sendiri, mendengarkan Imam itu penting.
  • Jangan Takut Salah: Semua orang pernah belajar dan membuat kesalahan. Yang penting niatnya tulus. Jika Anda lupa bacaan sunnah, tidak apa-apa, teruskan saja mengikuti Imam.
  • Latihan Ringan di Rumah: Beberapa hari sebelum Idul Adha, coba latih gerakan dan bacaan dasar sholat, terutama bagian yang khas Idul Adha (takbir tambahan).
  • Datang Lebih Awal: Datang lebih awal ke tempat sholat bisa mengurangi kegugupan dan memberi Anda waktu untuk menenangkan diri dan memperhatikan suasana.

Menghayati Makna di Balik Bacaan Sholat Idul Adha

Selain tahu apa yang dibaca, meresapi makna di baliknya akan membuat sholat kita lebih hidup.

  • Saat mengucapkan Allahu Akbar, kita mengakui kebesaran Allah, betapa kecilnya diri kita di hadapan-Nya.
  • Dalam Al-Fatihah, kita memuji Allah, mengakui kekuasaan-Nya, memohon pertolongan, dan meminta ditunjukkan jalan yang lurus. Ini adalah inti permohonan seorang hamba.
  • Bacaan ruku' dan sujud (Subhaana Rabbiyal 'Adzhim/A'laa) adalah bentuk pengagungan kita kepada Allah dalam posisi merendah.
  • Duduk di antara dua sujud (Rabbighfirlii...) adalah momen kita memohon ampunan, rahmat, rezeki, petunjuk, dan kesehatan. Ini doa sapu jagat yang luar biasa.
  • Tasyahhud adalah pengakuan keesaan Allah dan kerasulan Nabi Muhammad SAW, sekaligus salam dan doa untuk seluruh hamba Allah yang shalih.
  • Shalawat kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW adalah ungkapan cinta dan harapan keberkahan.
  • Doa sebelum salam adalah permohonan perlindungan dari berbagai keburukan dunia dan akhirat.

Dengan memahami sedikit maknanya, insya Allah setiap gerakan dan bacaan dalam sholat Idul Adha akan terasa lebih mendalam, bukan sekadar hafalan atau gerakan fisik saja.

Kesimpulan: Sholat Idul Adha Penuh Berkah untuk Semua

Saudaraku yang dirahmati Allah, menunaikan sholat Idul Adha sebagai makmum adalah kesempatan emas untuk meraih keberkahan di hari yang fitri ini. Jangan biarkan rasa tidak yakin atau bingung soal bacaan sholat Idul Adha sebagai makmum menghalangi Anda. Seperti yang sudah kita bahas, intinya adalah mengikuti Imam, fokus pada bacaan wajib seperti Al-Fatihah dan tasyahhud, serta memahami bahwa Allah menerima ibadah hamba-Nya yang tulus, meskipun mungkin ada kekurangan di sana-sini dalam bacaan sunnah.

Semoga panduan sederhana ini bisa membantu Anda merasa lebih percaya diri dan khusyuk dalam menunaikan sholat Idul Adha nanti. Ingat, kehadiran Anda dalam barisan shaf, ketulusan niat Anda, dan usaha Anda untuk mengikuti Imam adalah sesuatu yang sangat bernilai di sisi Allah SWT. Selamat menyambut Hari Raya Idul Adha, semoga ibadah kita semua diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Aamiin Ya Rabbal 'Alamin.

LihatTutupKomentar